Demo di Mana-Mana, Siapa Aktor yang Bikin Situasi Politik Jadi Kacau?

Selasa, 24 September 2019 – 17:31 WIB
Pangi Syarwi Chaniago. Foto: dokumen JPNN.Com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Analis politik Pangi Syarwi Chaniago menilai ada pihak-pihak yang mengatur agar situasi perpolitikan nasional menjadi kacau. Targetnya adalah untuk mendelegitimasi kepemimpinan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

"Saya melihat ada setting-an untuk membuat kondisi politik tidak teratur, kacau. Apabila terjadi instabilitas politik otomatis merugikan Jokowi," kata Pangi kepada JPNN, Selasa (24/9).

BACA JUGA: Pak Jokowi Harus Hati-hati, Demo Mahasiswa di Mana-Mana Ini Ngeri-ngeri Sedap

Direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini mengatakan, begitu kompleks masalah yang sekarang dihadapi pemerintah. Di sisi lain, Jokowi sendiri terkesan tidak punya sikap tegas.

"Begitu kompleks masalahnya, sementara Jokowi enggak punya sikap. Mulai kabut asap, konflik Papua, RUU KPK yang sangat rentan ditunggangi kepentingan dan agenda lain yang ingin membuat kekacauan, sehingga Jokowi bisa gagal dilantik," jelas pria asal Sumbar ini.

BACA JUGA: Demo Mahasiswa di Depan Gedung DPR Ricuh, Batu vs Water Cannon

Hingga hari ini, aksi demonstrasi sendiri terus meluas di sjeumlah wilayah. Seperti di Yogyakarta, Malang, Semarang, Bogor, Bandung, Jakarta, Makassar, Sumatera Utara dan lainnya.

"Aksi ini membuat kondisi tidak stabil dan stabilitas politik terganggu. Apabila Jokowi tidak mampu mengatasi situasi semacam ini, yang sangat kompleks, bisa merusak legitimasi dan menganggu citra Jokowi," ucap Pangi.

Adanya agenda untuk menggagalkan pelantikan Joko Widodo - Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024 pada 20 Oktober 2019, dinilai Pangi bukan tidak mungkin terjadi.

Terlebih Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengakui ada yang menginginkan situasi semakin memanas sehingga pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih menjadi terganggu.

"Intinya delegitimasi, ujungnya yang bisa ke arah sana (menjegal pelantikan)," tandas Pangi.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler