jpnn.com, TEHRAN - Demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pecah di seantero Iran kemarin, Sabtu (16/11). Seperti biasa, Tehran langsung menyebut unjuk rasa tersebut sebagai ulah pihak asing.
"Bisa dimaklumi kebijakan ini meresahkan sebagian orang. Tetapi sabotase dan pembakaran adalah ulah hooligans dan bukan rakyat kita. Kaum kontra-revolusi dan musuh Iran akan selalu mendukung sabotase dan kerusuhan," ujar Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei seperti dilansir stasiun televisi milik negara, Minggu (17/11).
BACA JUGA: Iran Kembali Tembak Jatuh Drone Asing dengan Rudal Buatan Dalam Negeri
Pemrintah Iran mengumumkan kenaikan harga BBM dari IRR 10 ribu menjadi IRR 15 ribu (Rp 6.333) dan pemberlakuan sistem kuota, Jumat (15/11). Pembelian BBM di luar kuota akan dikenakan harga IRR 30 ribu per liter.
Sehari setelah pengumuman tersebut, polisi antihuru-hara terlibat bentrokan dengan demonstran di Tehran dan belasan kota lainnya. Setidaknya satu orang tewas akibat bentrokan tersebut.
BACA JUGA: Demo Rusuh, Kantor Konsulat Iran Dibakar Warga Irak
"Munculnya masalah ini sangat disayangkan, beberapa orang kehilangan nyawa dan bangunan dirusak," ujar Khamenei.
Khamenei mengatakan kenaikan harga BBM memang diperlukan dan sudah melalui kajian para ahli. Namun, dia telah memerintahkan pemerintah untuk mencegah kenaikan harga barang kebutuhan lainnya. (reuters/dil/jpnn)
BACA JUGA: 40 Tahun Krisis Penyanderaan: Teriakan Matilah Amerika Bergema di Ibu Kota Iran
Redaktur & Reporter : Adil