JAKARTA - Kondisi persepakbolaan nasional masih belum menunjukkan sinyal-sinyal membahagiakan. Carut-marut kompetisi dan ketidakpercayaan masyarakat sepakbola nasional terhadap pengurus PSSI menjadi salah satu kendala utama. Salah satunya adalah aksi demonstrasi menuntut pelengseran ketua umum PSSI Djohar Arifin Husin dan jajaran pengurusnya.
Kemarin, aksi unjuk rasa masih terus berlanjut mewarnai halaman kantor PSSI di GOR Bung Karno, Senayan, Jakarta. Para demonstran yang menamakan dirinya "Aliansi Suporter Pro Statuta" mendukung pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mengganti kepengurusan Djohar dkk.
Aksi ini sudah dilakukan puluhan orang tersebut sejak hari Senin lalu. Pada intinya mereka mengklaim bahwa Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin telah melanggar statuta.
Menurut mereka, pelanggaran statute yang dilakukan pengurus PSSI sudah mengabaikan aturan dan cenderung menguntungkan kelompok tertentu tanpa memperhatikan kelangsungan kompetisi sepakbola di masa mendatang. "Kami minta satu, jalankanlah statuta. Kalau mau ubah harusnya kongres dulu. Kami datang bukan untuk mediasi. Berdasarkan hasil di Pullman dan Swiss Belhotel Djohar tidak diakui. Dan KPSI (Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia) harus laksanakan KLB. Kami tak butuh bujukan atau rayuan," ujar Kanjeng Yunus salah satu demonstran, dalam aksinya hari ini, Rabu (1/2/2012).
Sebenarnya massa ingin menyampaikan aspirasi mereka secara langsung ke Djohar Arifin atau pengurus teras PSSI yang bisa mewakili. Namun, niat mereka gagal karena tidak ada yang menemui massa. Akhirnya, setelah cukup lama menunggu, mereka diterima oleh Zuchli Imran Putra, salah satu anggota Komisi Disiplin PSSI serta seorang perwakilan dari Komite Media PSSI.
"Tidak mungkin kami memenuhi hal-hal yang tidak perlu. Belum tentu yang disampaikan benar. PSSI sampai saat ini masih diakui FIFA AFC, pemerintah dan KONI," ujar Zuchli.
Sementara itu, secara terpisah ketum PSSI Djohar Arifin mengaku dia tetap menjalankan amanah sebagai pemimpin di otoritas epakbola nasional tersebut. Dia tidak akan mengindahkan aksi pelengseran dirinya tersebut. Ia menilai, demo itu hanya sebuah pengalihan isu.
"Mereka adalah oknum-oknum yang sengaja mengalihkan pemberitaan. Mereka tidak senang dengan prestasi kami," ujar Djohar. "Ini seperti unsur kesengajaan. Mereka tidak menghargai pejuang-pejuang timnas kita, timnas U-17 yang baru saja menang kemarin di Hong Kong," tandasnya. (lis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lembur Jelang Bursa Ditutup
Redaktur : Tim Redaksi