JAKARTA-Aksi unjuk rasa kontra pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono yang berlangsung di depan gedung DPR, berlangsung ricuhSejumlah pendemo dihajar aparat kepolisian
BACA JUGA: Honorer Tak Terdata Melonjak
Sejumlah aktivis dikabarkan ditangkap dan diamankanBACA JUGA: Marzuki: Ini Politik, Bukan Hukum
Situasi memanas lantaran aparat kepolisian meminta massa demonstran membubarkan diri lantaran sudah lewat pukul 16.00 Wib, sesuai pemberitahuan aksi yang diajukan ke polisiBukannya cepat bubar, massa malah mengeluarkan ejekan ke arah polisi
BACA JUGA: Pro Bailout Ingin Aklamasi
Bahkan, lemparan batu mulai terlihatSuasana kian memanas, lantaran seorang demonstran ditahan oleh polisi, saat mencoba menggeser kawat berduri yang jadi barikade massaLelaki pengunjuk rasa tersebut, sebelumnya telah mendapat peringatan dari pihak kepolisian.Massa yang lain, tak berapa lama kemudian, mulai melakukan aksi pembakaran sejumlah atribut unjuk rasaOrasi-orasi saling sahut menyahut, dibarengi dengan teriakan-teriakan cacian, terhadap sejumlah nama, yang diyakini massa sebagai oknum yang terlibat kasus Bank CenturyEjekan-ejekan kepada petugas kepolisian pun dilontarkan
Massa mulai melakukan aksi pelemparan ke arah aparatBambu yang digunakan untuk mengikat panji-panji mereka, dilepas dan dilemparBatu-batu disekitar gerbang pun juga digunakanSemprotan air dengan tekanan kuat dari mobil watercannon, diarahkan untuk membuyarkan kerumunan massaMereka menuntut perwakilan untuk masuk ke dalam sidang paripurna Hak Angket pengusutan kasus Bank Century.
Mereka berupaya merangsek ke depan, namun polisi antihuru-hara, menghadang dengan tamengnyaKapolres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Hamidin, memberikan amaran melalui pengeras suara.
"Saya mengimbau rekan-rekan untuk tidak berbuat yang merugikan orang lain atau diri sendiri," katanyaMassa, lanjutnya, dipersilahkan menggunakan hak demokrasi namun tidak melakukan anarki.
"Mohon aspirasi dilakukan dengan tertibPolisi disini bukan musuh kalian, tugas kami melindungi dan melayani anda," kata Hamidin, menjawab teriakan massa dari dalam gerbang gedung DPR/MPR.
Massa berkeras ingin masuk, sehingga polisi berkoordinasi dengan Humas DPR/MPR, untuk memfasilitasi"Mereka dari kelompok Cipayung, diizinkan menemui bagian humas DPRNanti humas yang mengarahkan, kita mendampingi saja," jelas Hamidin, ketika mempersilahkan 10 perwakilan masuk ke dalam gedung DPR/MPR, pukul 17.00 WIB.
Polisi pun siaga dengan membentuk barikade di belakang pagar duri dan siap setiap saat mengamankan jalannya aksi agar tidak anarkistisDua mobil water cannon juga sudah siap untuk menghalau massa apabila berusaha masuk ke gedung DPR(lev/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Bantu Ngadu ke Menteri
Redaktur : Tim Redaksi