Demokrat Akui Pemberantasan Korupsi Lamban

Rabu, 17 Agustus 2011 – 00:14 WIB

JAKARTA — DPP Partai Demokrat, partai yang berkuasa mengakui bila pemberantasan korupsi di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhyono (SBY) berjalan lambanNamun, proses pemberantasan korupsi yang dianggap sebagai 'jihad baru' terus dijalankan

BACA JUGA: Demokrat: Tak Ada Yang Berani Racun Nazaruddin



"Meskipun lamban, tetapi terjadi kemajuan dalam pemberantasan korupsi," kata Ketua Departemen Pengembangan Strategi DPP Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdallah kepada wartawan di Jakarta, Selasa (16/8)


Pernyataan Ulil ini terkait dengan kritik pidato kenegaraan yang disampaikan oleh SBY pada sidang bersama DPR-DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta

BACA JUGA: TK Nilai SBY Jualan Mimpi

SBY dalam pidatonya dianggap hanya jualan mimpi dalam pemberantasan korupsi
Selain itu, di bawah Pemerintahan SBY, Indonesia menuju negara gagal

BACA JUGA: Ditemukan 1.192 DPS Ganda



Ulil lantas mengutip data Transparency International yang menunjukkan bahwa Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia jauh lebih baik dalam melakukan pemberantasan korupsi dibanding negara lain di kawasan AseanKata dia, Indeks Presepsi Korupsi di Indonesia merangkak naik dari angka 2,0% tahun 2004 menjadi 2,8% di tahun 2010Sementara Singapura hanya mencapai 9,3% dan Thailand 3,5%.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPP Demokrat bidang keuangan, Ikhsan Modjo mengatakan dari sisi ekonomi, Indonesia mengalami pertumbuhan yang positif dan terus terjadi peningkatan selama Pemerintahan SBYKata dia, di tengah pelambatan angka pertumbuhan yang dialami negara lain, dari sudut Produk Domestik Bruto (PDB), Indonesia justeru terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun

"Indonesia adalah kekuatan ekonomi terbesar di kawasan AseanIndonesia buka lagi identik dengan negara berkembang, tapi emerging economy saat ini, kekuatan ekonomi baru yang menyeruak ke permukaan," katanya

Ikhsan menjelaskan, tingkat defisit Indonesia berada di kisaran 2 persenAngka ini kata dia, tergolong rendah ketimbang angka defisit Amerika Serikat atau negara-negara Eropa yang memiliki masalah, yang melebihi angka 10 persen PDB

Dan pada saat yang sama lanjut Ikhsan, rasio utang terhadap PDB, Indonesia tercatat sebesar 25,5 persen"Angka ini jauh lebih rendah dari rasio utang AS yang mencapai 98,5 persen, atau Yunani sebesar 117 persen," pungkasnya(gel/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PBR Besut Hatta Rajasa Capres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler