Demokrat Diingatkan Jangan Usung Calon yang Pernah Tersangkut Korupsi

Senin, 29 Agustus 2016 – 08:44 WIB
Pilkada. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Kota Kendari, Sultra, termasuk salah satu daerah yang akan menggelar pilkada pada 2017 mendatang.

Partai Demokrat dikabarkan akan mengusung  Muhammad Zayat Kaimoeddin atau dikenal panggilan Derik, sebagai bakal calon walikota Kendari. Meski hingga kini DPP Demokrat belum mengeluarkan SK penetapan, namun kabar tersebut langsung menuai pro dan kontra. 

BACA JUGA: Kantongi Dukungan NasDem, Siap Mundur dari PNS

Hal ini terkait masa lalu Derik, yang pernah ditahan atas kasus korupsi proyek peningkatan mutu SLTP di Dinas P dan K Sultra pada tahun 2003.

Saat itu, seperti pernah dikatakan Pelaksana Asisten Intel Kajari Kendari Muh Safir di Kendari,  Derik   dititipkan di Rumah Tahanan (Rutan) Kendari.
    
Ketua LAKRI (Lembaga Anti Korupsi) Sulawesi Tenggara, Johny David menyayangkan jika benar Partai Demokrat nantinya mengusung Derik sebagai calon walikota. 

BACA JUGA: Relawan Deklarasikan Dukungan untuk Yusril, Parpol Segera Menyusul

Dia mengingatkan agar DPP Demokrat  memilih kader yang bersih dari kasus hukum, termasuk korupsi. Apalagi menurutnya, SBY memiliki komitmen nyata dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

“Kami menyayangkan kalau Demokrat mengusung napi koruptor. Komitmen SBY untuk memberantas korupsi dipertanyakan, ketika harus mengusung napi korupsi sebagai calon kepala daerah dari Partai Demokrat,” kata Johny David dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip RMOL (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Djarot Pendamping Paling Ideal untuk Ahok, Ini Alasannya

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan belum mau berkomentar soal ini. Sementara, Ketua Bidang Komunikasi Publik, DPP Partai Demokrat, Imelda Sari, mengatakan, pihaknya tidak mau berkomentar, sebelum ada SK Rekomendasi dari DPP Partai Demokrat.

“Saya tidak mau komentar apapun kecuali sudah ada SK Rekomendasi,” tegasnya. 

DPP Partai Demokrat sudah menyerahkan surat rekomendasi terhadap para pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati serta paslon walikota dan wakil walikota di Provinsi Papua dan Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (26/8) pekan lalu.

Dari tujuh kabupaten/kota di Sultra  yang akan menyelenggarakan Pilkada Serentak 2017, baru empat daerah yang pasangan calonnya sudah mengantongi surat rekomendasi diusung oleh Partai Demokrat. 

Keempat daerah tersebut yakni, Kabupaten Kolaka Utara Nur Rahman Umar – Abbas, Kabupaten Buton Selatan Agus Faisal Hidayat – La Ode Arusani, Kabupaten Buton Tengah Mansyur Amila – Saleh Ganiru dan Kabupaten Muna Barat La Ode Rajiun Tumada – Ahmad Lamani.

Sementara untuk Kota Kendari, Kabupaten Buton dan Bombana masih menunggu ditandantangani oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. 

Tiga pasangan calon untuk ketiga daerah ini pun sudah ditetapkan oleh DPP Partai Demokrat. Mereka adalah Muhammad Zayat Kaimoeddin – Suri Syahriah Mahmud (Kendari), Samsu Umar Abdul Samiun – La Bakri (Buton) dan Tafdil – Johan Salim (Bombana). (RMOL/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Iday-Hamdi Siap Lawan Sukandar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler