JAKARTA - Ketua bidang Politik Forum Kesatuan dan Persatuan Bangsa (FKPB), Ery Ratmadi menyesalkan sikap Partai Demokrat yang kurang jeli melihat konteks kekinian dalam arena percaturan politik internal mereka.
"Kita sesalkan, internal partai Demokrat hingga kini tidak membaca bahwa ada kekuatan yang sangat sistematis menghajar institusinya sehingga semua tokoh Demokrat telah silih berganti dipaksa memainkan drama antagonis," kata Ery Ratmadi dalam keterangan persnya yang terima JPNN, Jumat, (3/2).
Mulai dari urusan konflik pascakongres Bandung, persoalan hukum yang pernah menyeret-nyeret nama Wakil Ketua Umum Jhony Allen, drama Nazaruddingate, prahara Angelina Sondakh dan saat ini menimpa Anas Urbangrum. "Semuanya tak diambil hikmahnya oleh Demokrat," tegas Ery Ratmadi.
Sebagai simbol utama partai, lanjutnya, Anas juga telah dipaksa untuk bermain di atas panggung prahara partai sebagai sasaran antara untuk menghabisi Demokrat.
"Sanggat jelas terlihat kepentinganya adalah untuk pertarungan 2014. Dengan begitu, Partai Demokrat akan terlambat bekerja ke luar jika konflik ini masih terjadi. Praktis kerja-kerja penggalangan kekuatan partai tidak akan ada waktu lagi," katanya.
Sementara partai-partai lain, menurut Ery, akan fokus bekerja ke luar dan mempersempit ruang-ruang konflik internal agar tak terekspose.
"Kalau Partai Demokrat tidak sadar akan skenario politik lawan yang sistematis ini, maka siap-siap saja akan terjun bebas di 2014," imbuhnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kader Demokrat Serahkan Pencopotan Anas ke SBY
Redaktur : Tim Redaksi