JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Demokrat (PD), Ramadhan Pohan, menyatakan bahwa tidak ada harga mati untuk angka ambang batas parlemen (Parliamentary Threshold/PT) dalam pembahasan revisi Undang-undang Pemilu. Angka PT 4 persen yang ditawarkan Demokrat sebagaimana usulan pemerintah.
"Angka harga mati itu tidak ada. Angka pokok harus sekian juga tidak. Angka yang absolut yang tidak bisa ditawar-tawar juga tidak ada," kata Ramadhan saat ditemui di gedung DPR RI, Senin (9/1)
Mantan wartawan yang kini duduk sebagai politisi Demokrat di DPR itu menambahkan, PD menganggap angka PT empat persen merupakan angka paling moderat yang bisa diterima semua pihak. "Naik dari 2,5 ke empat persen juga tidak ketinggian. Partai Golkar dan PDI P yang menetapkan lima persen jadi turun empat persen juga tidak terlalu jauh. Dan dari bawah (angka 2,5) naiknya juga tidak terlalu ekstrim," jelas dia.
Namun demikian Pohan juga menegaskan bahwa partai binaan SBY itu tidak akan memaksakan kehendak. "Kami tidak mengatakan pilihan kami terbaik. Kami akan mendengarkan suara dari siapapun soal apakah angka empat persen itu tinggi atau tidak," katanya.
Karenanya PD juga siap untuk duduk bersama fraksi-fraksi lain untuk membicarakan angka PT yang dianggap bisa bermanfaat bagi perjalanan bangsa. "Jadi, kami tolong untuk diyakinkan. Tidak ada harga mati," katanya.
Soal sistem penetapan caleg terpilih Pohan menegaskan, ada hal yang harus bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) pernah membatalkan sistem tertutup dalam UU Pemilu. Artinya, penetapan caleg berdasar nomor urut yang ditetapkan partai politik sudah tidak mungkin diberlakukan lagi.
"Satu hal kalau dilakukan tertutup di voting kalah kita, pasti dibatalkan MK. Karena MK akan memutuskan sistem terbuka," tegas Pohan. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Didorong jadi Cagub, Tjahjo Pilih Setia Dampingi Mega
Redaktur : Tim Redaksi