Demokrat Janji Prioritaskan Harapan Publik

Disurvei Masih Mayoritas, Kader Janji Kerja Keras

Selasa, 14 Februari 2012 – 16:16 WIB

JAKARTA - Hasil survei Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang menempatkan Partai Demokrat di urutan teratas, tak lantas membuat kader partai pimpinan Anas Urbaningrum itu berpuas diri. Sebaliknya, PD akan bekerja lebih keras untuk mempertahankan dukungan publik.

Wakil Sekjen Partai Demokrat, Saan Mustopa, menyatakan bahwa pihaknya akan segera merespon harapan publk sebagaimana terungkap dalam survei CSIS tentang persepsi publik terhadap Parpol peserta Pemilu 1999.  "Kami tidak hanya sekedar merespon, tapi akan memformulasikan apa yang menjadi harapan publik menjadi agenda PD dan mewujudkannya melalui kerja keras," kata Saan kepada wartawan di gedung DPR RI, Selasa (14/2).

Diakuinya, PD memang mengalami penurunan dukungan. Meski demikian Saan meyakini hal itu tak otomatis membuat elektabilitas partai lain terdongkrak.

Karenanya, kata Saan, PD akan berusaha mempertahankan dukungan agar tak berpindah ke partai lain. PD akan memrioritaskan harapan publik itu dalam agenda kerja partai.  "Bagi PD program kerja nyata tentu akan menjadi prioritas untuk mendapatkan kembali simpati publik," sambungnya.

Terpisah, pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengingatkan PD agar pandai memanfaatkan waktu yang kian terbatas, guna menggenjot konsolidasi dan pembenahan.  Jika momentum yang ada terlewatkan, lanjutnya, maka pada Pemilu 2014 nanti PD akan menerima imbasnya.

"Kesempatannya tinggal beberapa bulan pada tahun ini. Kalau tidak digunakan secara seksama, jeli, dan cerdas maka Partai Demokrat akan menuai hal yang tidak baik dalam Pemilu 2014 nanti," ulasnya.

Dalam kesempatan itu Siti juga menyoroti kebiasaan kader-kader PD yang tak satu suara dalam membuat pernyatan ke publik. Siti menilai hal tersebut justru mengindikasikan kuatnya intrik di internal partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono itu.

"Konsolidasi dan pembenahan internal itu termasuk agar sesama kader berhenti saling melempar argumen dan intrik. Karena ini pula yang akan dinilai publuk. Cukup selesaikan di dalam, jangan sampai keluar," cetusnya.

Diberitakan sebelumnya, CSIS kemarin (13/2) merilis survei tentang persepsi publik terhadap partai politik peserta Pemilu 2009. Berdasarkan survei selama sepekan pada 16-24 Januari lalu di 33 provinsi dengan 2200 responden, ternyata PD masih di peringkat pertama (12,6 persen), diikuri disusul Partai Golkar (10,5 persen) dan PDI Perjuangan (7,8 persen). Selanjutnya, PKB berada di urutan keempat (4,4 persen),  PKS (3,1 persen), Gerindra (3 persen), PPP (2,8 persen), PAN (2,3 persen), serta Hanura (0,7 persen).

Hasil survei CSIS itu seolah mematahkan hasil survei Lingkaran Survey Indonesia (LSI) baru-baru ini, yang menempatkan Demokrat di peringkat ketiga setelah Golkar dan PDIP. Dari survei LSI, penurunan dukungan terhadap PD lantaran kader-kadernya terjerat kasus korupsi. (ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kader Demokrat Dilaporkan Lakukan Politik Uang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler