"Saya selaku Ketua Umum DPP PD mohon maaf. Meski Sutan Bhatoegana bicara sebagai personal, tetapi Sutan tidak bisa dipisahkan dari PD. Sutan pun sudah menyampaikan kepada saya bahwa tidak ada maksud menghina dan merendahkan Gus Dur. Atas dasar itu, sebagai Ketum PD, sebagai bagian dari keluarga besar NU dan sebagai pengagum Gus Dur, saya menyampaikan permohonan maaf kepada almarhum Gus Dur, keluarga, pengikut dan warga NU," kata Anas, dalam siaran persnya, Selasa (27/11).
Anas mengajak untuk menghormati dan memuliakan para pemimpin, termasuk Gus Dur. "Mari kita pegang etika dasar kepada para pemimpin. Bahwa kepada para pemimpin yang sedang memegang amanah dan kepada para mantan pemimpin, kita layak menghormati dan memuliakannya," ujar Anas.
Mantan Ketua Umum PB HMI itu mengatakan Gus Dur adalah mantan presiden, guru bangsa, ulama besar, cendikiawan terkemuka yang bukan saja di Indonesia tetapi juga di dunia internasional. "Semoga semua amal bhakti dan kebajikan beliau diterima sebagai amal baik di sisi Allah SWT," imbuh Anas.
Anas juga mengajak untuk mengembangkan dan mengamalkan secara benar dan konsisten pemikiran dan ajaran Gus Dur yang bermanfaat memajukan bangsa.
"Gus Dur adalah bagian yang terhormat dalam sejarah perjalanan Indonesia," ungkap Anas.
Sebelumnya, Sutan Bhatoegana membantah menghina Gus Dur.
"Saya tidak sedikitpun ada niat menghina Gus Dur," tegas Sutan, Senin (26/11). (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kirim 1.200 Brimob, Kapolri Jamin Kutai Barat Aman
Redaktur : Tim Redaksi