JAKARTA - Partai Demokrat (PD) memastikan menggunakan ikon kampanye "Katakan Tidak pada Korupsi" untuk menyambut Pemilu 2014.
Sejumlah kader yang terjerat korupsi belakangan ini tidak membuat partai berlambang Mercy itu berusaha mencari tema kampanye baru.
"Tetap, partai kami tetap akan pakai Katakan Tidak pada Korupsi," tegas Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Denny Kailimang di Kantor DPP PD kemarin (11/1).
Menurut dia, substansi slogan kampanye yang digunakan pada Pemilu 2009 itu tetap akan menjadi roh yang menjiwai setiap perilaku kader.
Disinggung kader yang terjerat korupsi, Denny menilai bahwa hal itu merupakan dua hal yang terpisah. "Kalau ada kader yang korupsi, tinggal serahkan pada proses hukum," ujar politikus yang juga lawyer tersebut.
Dia menambahkan, dengan menggunakan slogan tersebut, partainya ingin menunjukkan tetap berkomitmen menjadi partai bersih. Selama ini, lanjut dia, hal itu dijaga dengan menindak tegas setiap kader yang terlibat korupsi.
Sebagai bagian dari aturan organisasi, kader akan dicopot dari jabatan di partai jika sudah berstatus tersangka. "Tidak perlu menunggu status terdakwa atau terpidana seperti partai lain," sindir Denny.
Dia menambahkan, bukti lain komitmen partainya terkait upaya pemberantasan korupsi adalah sikap konsisten menyangkut setiap proses hukum yang sedang dijalani kadernya.
PD menghormati sepenuhnya proses hukum yang sedang dijalankan. "Kami selalu dorong proses hukum ditegakkan. Tidak ada intervensi, tidak ada tekanan," ujar dia.
Pada masa kampanye Pemilu 2009, gencar dipasang iklan PD bertema "Katakan Tidak pada Korupsi". Selain SBY sebagai bintang iklan utama, iklan tersebut melibatkan Anas Urbaningrum, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Angelina Sondakh (Angie), dan Andi Mallarangeng.
Dua nama terakhir belakangan banyak menghiasi media karena korupsi. Angie bahkan telah divonis 4 tahun 6 bulan dalam suap penganggaran proyek di Kemendiknas dan Kemenpora. Sementara itu, Andi berstatus tersangka dalam kasus suap proyek Hambalang. (dyn/c6/agm)
Sejumlah kader yang terjerat korupsi belakangan ini tidak membuat partai berlambang Mercy itu berusaha mencari tema kampanye baru.
"Tetap, partai kami tetap akan pakai Katakan Tidak pada Korupsi," tegas Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Denny Kailimang di Kantor DPP PD kemarin (11/1).
Menurut dia, substansi slogan kampanye yang digunakan pada Pemilu 2009 itu tetap akan menjadi roh yang menjiwai setiap perilaku kader.
Disinggung kader yang terjerat korupsi, Denny menilai bahwa hal itu merupakan dua hal yang terpisah. "Kalau ada kader yang korupsi, tinggal serahkan pada proses hukum," ujar politikus yang juga lawyer tersebut.
Dia menambahkan, dengan menggunakan slogan tersebut, partainya ingin menunjukkan tetap berkomitmen menjadi partai bersih. Selama ini, lanjut dia, hal itu dijaga dengan menindak tegas setiap kader yang terlibat korupsi.
Sebagai bagian dari aturan organisasi, kader akan dicopot dari jabatan di partai jika sudah berstatus tersangka. "Tidak perlu menunggu status terdakwa atau terpidana seperti partai lain," sindir Denny.
Dia menambahkan, bukti lain komitmen partainya terkait upaya pemberantasan korupsi adalah sikap konsisten menyangkut setiap proses hukum yang sedang dijalani kadernya.
PD menghormati sepenuhnya proses hukum yang sedang dijalankan. "Kami selalu dorong proses hukum ditegakkan. Tidak ada intervensi, tidak ada tekanan," ujar dia.
Pada masa kampanye Pemilu 2009, gencar dipasang iklan PD bertema "Katakan Tidak pada Korupsi". Selain SBY sebagai bintang iklan utama, iklan tersebut melibatkan Anas Urbaningrum, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Angelina Sondakh (Angie), dan Andi Mallarangeng.
Dua nama terakhir belakangan banyak menghiasi media karena korupsi. Angie bahkan telah divonis 4 tahun 6 bulan dalam suap penganggaran proyek di Kemendiknas dan Kemenpora. Sementara itu, Andi berstatus tersangka dalam kasus suap proyek Hambalang. (dyn/c6/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Ada Parpol Serahkan Berkas Aduan ke Bawaslu
Redaktur : Tim Redaksi