jpnn.com, WASHINGTON - Dari meja pimpinan rapat itu saja tergambar jelas kemajemukan Amerika Serikat (AS). Terwakili lewat para wakil rakyat yang dilantik Kamis (3/1) waktu setempat.
Alquran, Weda, Tripitaka, dan Tanakh dipajang sejajar dengan Injil di meja pimpinan rapat tersebut. Kitab-kitab suci itu digunakan untuk menyumpah para anggota House of Representatives (DPR) angkatan ke-116 yang terpilih dalam pemilu sela November lalu.
BACA JUGA: Djarot: Pak SBY Bangun Apa di Sumut?
Kemajemukan itu juga tergambar pada tak adanya lagi aturan yang mengekang soal pakaian dan aksesori yang boleh dikenakan. Debra Haaland dan Sharice Davids, misalnya, datang dengan berhias ornamen khas warga asli Benua Amerika, suku Indian.
Ilhan Omar yang berdarah Somalia juga dengan bangga mempertahankan turban khas Somalia dalam momen terpenting di hidupnya itu.
BACA JUGA: Reaksi AHY Setelah Atribut Demokrat Dirusak di Pekanbaru
Yang juga sangat menikmati momen bersejarah itu adalah politikus berdarah Palestina Rashida Tlaib. Dia datang dengan abaya yang berhias tenun khas Palestina.
Jubah jahitan ibunya 20 tahun lalu tersebut membuat Twitter ramai dengan unggahan jubah serupa dari warga keturunan Palestina. Dengan bertagar TweetYourThobe.
"Mengenakan baju ini adalah hadiah saya ke ibu. Setiap imigran pasti ingin anaknya sukses tanpa melupakan akarnya," ujarnya seperti dikutip Glamour.
BACA JUGA: Jubir Prabowo Geram Atas Perusakan Bendera Demokrat
AS menganut sistem dua kamar. Kongres yang terdiri atas majelis rendah (DPR) dan majelis tinggi (Senat). Di hari pelantikan yang sama, sebelum para legislator, para anggota Senat lebih dulu dilantik.
Inaugurasi kemarin juga menandai dominasi Partai Demokrat di DPR. Partai yang identik dengan warna biru itu berhasil menguasai lagi 235 di antara total 434 kursi. Namun, di Senat, Republik masih berkuasa dengan menempatkan 53 anggota di antara 100 kursi.
Nancy Pelosi, pentolan Demokrat, kembali berhasil menduduki kursi ketua DPR. Dia adalah perempuan pertama -dan satu-satunya- yang pernah menjabat posisi strategis itu.
Kursi tersebut lepas dari dia delapan tahun lalu, saat Demokrat menjadi minoritas di parlemen.
Didapuk sebagai perempuan paling berpengaruh dalam politik AS saat ini, Pelosi pun sudah siap "berperang". Melawan Republik dan terutama melawan Presiden Donald Trump.
Asuransi kesehatan, imigran, dan perubahan iklim adalah agenda Demokrat yang akan diperjuangkan di bawah komando Pelosi. Dalam sambutannya, perempuan 64 tahun itu juga sama sekali tak menyebut Trump. Padahal, dua mendiang presiden lain dari Republik, George H.W. Bush dan Ronald Reagan, disebut. (bil/c11/ttg)
Kongres Baru AS dalam Angka
2: Jumlah perempuan muslim pertama yang jadi anggota parlemen. Jumlah yang sama untuk perempuan keturunan Indian yang masuk parlemen.
6: Jumlah negara bagian yang hanya diwakili senator perempuan.
10: Jumlah anggota kongres Demokrat yang masuk kategori LGBTQ.
55: Jumlah anggota kongres kulit hitam. Sebanyak 44 lainnya dari kalangan hispanik.
102: Jumlah perempuan yang disumpah menjadi anggota parlemen (DPR) baru. Sedangkan 25 perempuan lainnya disumpah menjadi senator.
Sumber: Washington Post, US News
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baliho SBY Dirobek, Ini Respons Erick Thohir
Redaktur & Reporter : Adil