jpnn.com - JAKARTA -- Kritik Ruhut Sitompul atas keputusan Partai Demokrat mengusung Agus Harimurti Yudhoyono membuat kader partai yang dinaunginya itu gerah.
Alasan Ruhut tak mendukung Agus karena bukan kader PD, justru semakin membuka mata masyarakat soal karakter mantan politikus Golkar ini yang sebenarnya.
BACA JUGA: Ayo Siapkan Diri, Ada Peluang Rekrutmen CPNS Jalur Umum Lagi
"Sikap Ruhut yang menentang keputusan partai ini justru menonjolkan sikap aslinya," kata Wakil Sekjen PD Didik Mukrianto, Minggu (25/9).
Menurut Didik, bagaimanapun juga, politikus punya fatsun dan tanggung jawab memberikan pendidikan bahwa kader harus berjalan sesuai garis partai.
BACA JUGA: Jangan Terkecoh! Rekrutmen CPNS Baru Hanya Diumumkan di Sini
Dia menambahkan, tidak ada alasan apa pun yang membenarkan kader tidak mematuhi keputusan partai.
Parpol, ujar Didik, ibarat rumah besar demokrasi yang punya platform, garis perjuangan dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Wow! Yayasan Jantung Indonesia Torehkan Rekor MURI
"Jelas sikap Ruhut tidak seperti ini," ujarnya.
Karenanya jika Ruhut memiliki pandangan dan sikap yang berbeda dengan keputusan partai, maka PD tidak melarangnya mencari jalan hidup sendiri. Bahkan, Ruhut tidak perlu menunggu keputusan partai atas sikapnya itu.
"Maka tidak ada jalan lain selain mengambil sikap ksatria untuk mencari jalannya sendiri,” ujarnya.
Didik kasihan dengan sikap Ruhut karena akan memberikan efek politik negatif kepada dirinya sendiri. Ruhut harus bisa menjaga sikap dengan baik karena sudah mendapatkan penghasilan dan berbagai fasilitas sebagai kader parpol.
“Saya juga diajari untuk tidak mengotori periuk nasi saya sendiri," sindirnya.
Lebih lanjut dia juga mengingatkan Ruhut bahwa Basuki Tjahaja Purnama yang didukungnya juga bukan kader partai. ”Memangnya Ahok yang didukung Ruhut itu kader partai? partai apa?" katanya.
Dia mengatakan, pilihan Demokrat mengusung Agus karena memang sosok seperti ini yang dibutuhkan masyarakat Jakarta.
Demokrat yakin bahwa Agus - Sylviana Murni, merupakan pasangan yang paling fenomenal di publik Jakarta.
Sebab, saat ini publik menjadi punya harapan kepada pemimpin yang bukan hanya bisa membangun Jakarta tapi juga memiliki kesantunan dan etika.
"Sosok Agus akan dinilai masyarakat sebagai orang yang memiliki latar belakang, pendidikan dan kemampuan dan dukungan dalam memimpin Jakarta,” pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 10 Ritual Balia Sambut Menpar Arief Yahya di Festival Pesona Palu Nomoni
Redaktur : Tim Redaksi