Achsanul yang juga Wakil Sekjen Partai Demokrat itu menyatakan bahwa fraksi dan partainya justru mendukung upaya untuk membuka rekaman rapat di Istana pada 9 Oktober 2008 yang disebut-sebut membicarakan tentang bailout untuk Bank Century. "Timwas juga butuh. Kasih saja ke Timwas, tidak apa-apa," kata Achsanul di Jakarta, Selasa (24/9).
Menurutnya, justru rekaman itu akan memperjelas persoalan yang ada. Sebab, kata Achsanul, selama ini Presiden SBY disudutkan dengan berbagai pemberitaan tentang rapat di Istana yang selalu disebut-sebut membicarakan bailout untuk Century.
"Itu untuk memperjelas apa yang menjadi desas-desus selama ini. Kami tidak keberatan, gak apa-apa dikasih ke Timwas," ujarnya.
Politisi yang pernah duduk sebagai Wakil Ketua Komisi Keuangan dan Perbankan DPR itu menambahkan, jika DPR memang mengirim surat resmi untuk meminta rekaman rapat di Istana maka sudah semestinya Setkab bersedia menyerahkannya. "Kalau sudah (kirim surat) mestinya beri ke DPR juga," jelas dia.
Seperti diketahui, Senin (24/9), Sekretaris Kabinet Dipo Alam mendatangi KPK untuk menyerahkan rekaman pembicaraan rapat di Istana pada 9 Oktober 2008. Pimpinan DPR juga sudah meminta rekaman itu. Namun Dipo memilih menyerahkannya ke KPK dengan alasan DPR bukan lembaga penegak hukum dan pengadilan.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baleg Perdebatkan Pilpres-Pileg Bersamaan
Redaktur : Tim Redaksi