Demokrat Total Dukung Prabowo, tapi Pasrah Kader ke Jokowi

Kamis, 15 November 2018 – 14:22 WIB
Komandan Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Deputi Humas dan Media Kogasma Putu Supadma Rudana. Foto: istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo alias Jokowi-Ma'ruf Amin mengapresiasi Partai Demokrat (PD) yang membebaskan kadernya menentukan pilihan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Hal ini dianggap sebagai bentuk dukungan tidak langsung PD kepada Jokowi-Ma'ruf.

Merespons itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PD Putu Supadma Rudana mengatakan, secara kelembagaan partainya sudah jelas mengusung pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

BACA JUGA: Gerindra Bantah Prabowo Manfaatkan Reuni 212 untuk Politik

"Tapi, sikap personal yang dikawal dan mungkin diberikan hak konstitusi oleh negara itu tidak bisa dipaksakan," kata Putu di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (15/11).

Dia menjelaskan siapa pun tidak bisa memaksakan bagaimana setiap orang melakukan pilihan karena itu hak bebas setiap warga negara. Namun, Putu mengatakan yang harus dipahami adalah apakah mereka itu sebagai kader PD atau individu.

BACA JUGA: Jokowi Dorong Kolaborasi Mitigasi Bencana ASEAN - Jepang

"Kalau individu bebas mereka, tapi kalau mereka mengerti sebagai kader Demokrat, mereka tentu akan mengikuti perintah struktur partai yang tertinggi," ungkap Putu.

Dia mengatakan, berdasar survei juga banyak ditemukan fakta tidak 100 persen kader PDI Perjuangan akan mendukung Jokowi. Pun demikian tidak 100 persen kader Partai Gerindra akan mendikung Pak Prabowo.

BACA JUGA: Jokowi: Rusia Mitra Strategis ASEAN

"Sudah jelas dilihat di berbagai survei. Artinya, dinamika menjadi hak warga negara untuk memilih dan dipilih itu adalah bebas, silakan," katanya.

Namun, Putu kembali menegaskan bahwa komitmen PD sudah jelas dari awal mendukung penuh pasangan Prabowo-Sandi. Dia mengatakan PD pernah memperoleh kursi 148 kursi atau 30 persen di parlemen pada Pemilu 2009 lalu.

Pada 2019 ini, partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menargetkan 10 hingga 15 persen. Menurut Putu, jika berhasil dengan memperoleh suara itu, sudah pasti partai akan memberikan dukungan yang besar kepada Prabowo-Sandi jika memenangkan Pilpres 2019.

"Jadi, kami justru mengonsolidasikan internal kami. Kalau internal kami saja sudah kami konsolidasikan untuk pasangan nomor urut 02 itu minimal 10 sampai 15 persen," bebernya.

Dia menegaskan, yang terpenting juga adalah ketika Prabowo-Sandi terpilih nanti, maka di parlemen juga harus kuat. Menurut dia, tidak ada gunanya jika partai mengusung pasangan calon tapi nanti tak lolos parliamentary threshold.

Karena itu, kata dia, yang penting adalah bagaimana bisa mengusung paslon secara komperhensif. "Kita ketahui fungsi legislatif, tugas dan peran mereka bersama-sama untuk membangun bangsa. Jadi artinya jangan dilihat secara jangka pendek," katanya.

Namun, ujar dia, ini adalah komitmen jangan panjang untuk memberikan kontribusi yang tebaik bagi masyarakat. Semua partai yang merupakan stakeholder mengusung pasangan 02 diberikan ruang untuk memberikan masukan, solusi dan komitmen.

"Sehingga betul-betul apa yang menjadi harapan keinginan juga kebutuhan rakyat bisa terpenuhi," ungkapnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjelasan Terbaru Kiai Maruf soal Budek dan Buta


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler