JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin menyayangkan spanduk yang dipasang oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang bertuliskan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Saya menyayangkan karena bagian dari koalisi kok menyebarkan spanduk. Ingat selama masih bagian dari koalisi jangan begitu. Karena isu ini (rencana kenaikan BBM, red) sangat sensitif sekali," kata Didi di Jakarta, Sabtu (8/6).
Anggota Komisi III DPR itu mengaku sangat menyayangkan jika rencana kenaikan harga BBM bersubsidi dijadikan PKS sebagai pengalihan kasus korupsi yang menjerat kader mereka.
"Persoalan hukum selesaikan saja itu lebih elok di mata rakyat. Tapi memang timingnya sangat bisa dimainkan. Sehingga kalau ada kecurigaan pengalihan isu sangat mungkin, tapi saya harap mudah-mudahan bukan demkian," terang Didi.
Apalagi menurutnya, isu rencana kenaikan harga BBM dimainkan oleh kader-kader PKS untuk ajang pemilihan umum (pemilu). Padahal tidak baik jika memanfaatkan situasi rencana kenaikan BBM itu, manakala saat ini yang dibutuhkan adalah sosialisasi kepada publik termasuk oleh menteri PKS terkait rencana kenaikan BBM.
Dia berharap para elit PKS cepat sadar. "Kalau ini dinamika secepatnya ada kesadaran bersama dalam kerangka koalisi, tarik semua spanduk yang menyesatkan dan membingungkan rakyat," pungkasnya. (gil/jpnn)
"Saya menyayangkan karena bagian dari koalisi kok menyebarkan spanduk. Ingat selama masih bagian dari koalisi jangan begitu. Karena isu ini (rencana kenaikan BBM, red) sangat sensitif sekali," kata Didi di Jakarta, Sabtu (8/6).
Anggota Komisi III DPR itu mengaku sangat menyayangkan jika rencana kenaikan harga BBM bersubsidi dijadikan PKS sebagai pengalihan kasus korupsi yang menjerat kader mereka.
"Persoalan hukum selesaikan saja itu lebih elok di mata rakyat. Tapi memang timingnya sangat bisa dimainkan. Sehingga kalau ada kecurigaan pengalihan isu sangat mungkin, tapi saya harap mudah-mudahan bukan demkian," terang Didi.
Apalagi menurutnya, isu rencana kenaikan harga BBM dimainkan oleh kader-kader PKS untuk ajang pemilihan umum (pemilu). Padahal tidak baik jika memanfaatkan situasi rencana kenaikan BBM itu, manakala saat ini yang dibutuhkan adalah sosialisasi kepada publik termasuk oleh menteri PKS terkait rencana kenaikan BBM.
Dia berharap para elit PKS cepat sadar. "Kalau ini dinamika secepatnya ada kesadaran bersama dalam kerangka koalisi, tarik semua spanduk yang menyesatkan dan membingungkan rakyat," pungkasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Taufiq Kiemas Meninggal Dunia, Istana Ikut Berduka
Redaktur : Tim Redaksi