jpnn.com - JAKARTA - Partai Demokrat memutuskan walkout dalam Sidang Paripurna pengesahan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum Kepala Daerah. Langkah itu diambil karena opsi mereka yakni pilkada langsung dengan 10 syarat perbaikan ditolak.
Wakil Sekretaris Jenderal PD Ramadhan Pohan mengungkapkan aksi walkout itu dipimpin oleh Ketua Fraksi PD Nurhayati Ali Assegaf. Nurhayati, kata dia, sudah kehilangan harapan (hopeless) karena usulan partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono itu tidak disetujui saat pembicaraan dalam forum lobi.
BACA JUGA: Priyo Pastikan PDIP Dukung RUU Pilkada Langsung 10 Perbaikan
"Pada saat di lapangan mungkin Bu Nur udah lelah dengan berjam-jam lobi enggak berhasil. Beliau hopeless, mungkin itu yang menyebabkan. Jangankan memenangkan opsi (pilkada) langsung dengan 10 perbaikan, mau jadi opsi dalam voting saja enggak bisa," kata Ramadhan usai diskusi "Drama Paripurna" di Cikini, Jakarta, Sabtu (27/9).
Begitu disinggung apakah walkout tersebut dilakukan karena Nurhayati hopeless, Ramadhan tidak membantahnya. "Menurut saya dan dari raut wajah Bu Nur begitu," ujarnya.
BACA JUGA: Politisi PDIP: Demokrat Didukung Malah Bingung
Namun Ramadhan tidak memberikan jawaban dengan tegas begitu ditanyakan apakah walkout itu merupakan arahan dari SBY. Dia mengungkapkan hanya ada instruksi agar opsi Demokrat bisa diterima. "Instruksinya kita masukkan opsi kita sebagai opsi voting dan memenangkannya," ucap Ramadhan.
Soal kekecewaan SBY, pria yang akrab disapa Rampoh itu menilainya sebagai sesuatu yang wajar. "Saya kira wajar beliau (SBY) kecewa karena maunya masuk voting tapi enggak masuk," tandasnya. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Mahasiswa IAIN Minta UU Pilkada Dicabut
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLTU Kanci Meledak, Warga Kira Mau Tsunami
Redaktur : Tim Redaksi