Demokrat Yakin SBY Tak Risaukan Testimoni Antasari

Sabtu, 11 Agustus 2012 – 00:22 WIB

JAKARTA - Pengakuan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang pertemuannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada penghujung 2008 terkait skenario bailout untuk Bank Century diperkirakan banyak pihak akan bergulir menjadi bola panas. Namun Partai Demokrat (PD) ataupun SBY tetap santai saja menanggapinya.

Bahkan politisi senior PD, Syarief Hasan, menegaskan bahwa SBY sama sekali tak terganggu dengan beberapa pihak yang memanfaatkan pengakuan Antasari untuk manuver politik. Anggota Dewan Pembina PD yang juga Menteri Koperasi dan UKM itu menyatakan, manuver dengan memanfaatkan isu Century hanya buang-buang energi.

“Presiden SBY sama sekali tidak terusik dengan manuver itu. Kan Pansus DPR sudah menyerahkannya ke penegak hukum dan ada proses hukumnya. Jadi itu hanya buang energi saja kalau ada upaya untuk kembali memolitisasinya. Rakyat juga sudah lelah dengan tudingan tanpa dasar,” ujar Syarief dalam buka puasa bersama di Jakarta, (10/8).

Lebih lanjut Syarief mengaku tak terganggu dengan manuver politisi Golkar, Bambang Soesatyo yang bersuara lantang tentang perlunya istana diusut pascapengakuan Antasari di Metro TV beberapa waktu lalu. Syarief meyakini bahwa Golkar di bawah Aburizal Bakrie masih dalam koridor yang sejalan dengan PD.

“Kita memaklumi jika ada satu-dua kader Partai Golkar yang mencoba-coba terus untuk mengungkit-ungkit kasus Century. Sebagai politisi mereka tentunya juga memiliki tugas-tugas dan kewajiban yang harus dikerjakan, mencoba membuat sikap yang berbeda," ujarnya ringan.

Mantan Ketua Fraksi PD di DPR itu juga meyakini independensi KPK termasuk dalam penanganan dugaan korupsi bailout Century. PD, katanya, juga tak mau mencampuri proses hukum oleh KPK.

"Aneh kalau kita dibilang mengatur KPK. Buka dong matanya, masa kalau kita yang atur orang kita juga ada yang masuk (dijerat KPK)" Ini kan sama sekali tudingan tak beralasan," tandasnya.

Bahkan Syarief menyakini SBY tak risau jika nantinya Antasari dipanggil DPR untuk menjelaskan pertemuan di Istana yang dilakukan menjelang akhir 2008 itu. Alasannya, karena persoalannya sudah jelas dan diserahkan ke penegak hukum.

”Silahkan saja DPR memanggil Antasari bila memang diperlukan. Sekali lagi, Presiden sekali lagi sama tidak merasa terngaggu," ujarnya dengan nada optimis.

Bagaimana dengan testimoni Antasari yang menganggap SBY jelas tahu soal bailout untuk Century karena sebelumnya memimpin rapat soal pemberian dana talangan di istana" Syarief menganggap sah-sah saja Antasari membuat testimoni itu.

Namun Syarief ragu soal pertemuan itu. Sebab yang ada adalah upaya penyelamatan perekonomian nasional.

”Saya sendiri yakin hal itu tidak benar bahwa ada satu pengkondisian di istana mengenai bailout. Bailout itu dilakukan untuk menyelamatkan ekonomi saat itu dan saat itu presiden tidak ada di Indonesia,” tegasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... NasDem Bebaskan Kader di Pilkada Jakarta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler