jpnn.com, JAKARTA - Gempa 6,4 SR siang tadi sangat terasa di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat. Ratusan pegawai negeri sipil dan orang-orang lainnya yang berada di Balai Kota langsung berhamburan begitu guncangan terjadi.
Uniknya, di tengah kepanikan itu, sekelompok mahasiswa tetap cuek berdemonstrasi di depan Balai Kota. Aksi tersebut bertujuan memprotes kinerja 100 hari Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno.
BACA JUGA: Terkena Runtuhan Gempa, Mobil di Bareskrim Ini Rusak
Malahan, orator aksi dengan cepat berimprovisasi mengaitkan gempa dengan tuntutan mereka. Dia menyindir Gubernur Anies Baswedan yang tidak terlihat keluar menyelamatkan diri ketika gempa terjadi.
Dia menyebut Anies memilih bertahan di kantornya, meski ada gempa, karena takut bertemu mahasiswa.
BACA JUGA: Gempa 6,4 SR Bikin Istana Negara Berguncang
"Lihat teman-teman, ini gubernur dan wakil gubernur antigempa atau antimahasiswa? Antikritik!" ujar orator dari depan pagar Balai Kota.
Orator pun menyebut gempa tersebut sebagai pertanda. "Di saat kita aksi, gempa terjadi," serunya lagi.
BACA JUGA: Gempa Goyang Jakarta, Anggota TNI Berlarian Keluar
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia, gempa yang terjadi dengan kekuatan 6,4 skala richter terjadi pada kedalaman 10 kilometer dari titik lokasi 81 kilometer Barat Daya Lebak Banten. Gempa tersebut dipastikan tidak menimbulkan tsunami. (yes/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa 6,4 SR di Banten, Guncangannya Terasa Sampai Jakarta
Redaktur : Adil
Reporter : Adil, Muhammad Amjad