Demonstran Dehidrasi Bisa Picu Emosi

Kamis, 29 Maret 2012 – 14:50 WIB

AKSI unjuk rasa menentang rencana kenaikan harga BBM, diperkirakan masih akan berlangsung hingga Jumat (30/3), bersamaan dengan agenda pengambilan keputusan mengenai mengenai masalah 'panas' ini di DPR.

Praktisi kesehatan, Ari Fahrial Syam, menjelaskan, ada kaitan antara kondisi panasnya cuaca di beberapa daerah belakangan ini, termasuk di Jakarta, dengan tensi emosi para demonstran. Tatkala cuaca panas, demonstran kehausan, maka gampang emosi.

"Kondisi dehidrasi juga akan membuat orang yang mengalami dehidrasi tersebut lebih sensitif dan emosinya menjadi tidak terkendali. Selain itu dehidrasi juga bisa membuat seseorang susah berpikir jernih," ujar Ari F Syam, dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (29/3).

Lebih lanjut dia mengatakan,  orang yang mengalami dehidrasi akan mengalami pusing dan jika kondisi dehidrasi bertambah berat bisa fatal sampai pingsan dan menyebabkan kematian.

Dipaparkan, dari segi manfaat fisik, apabila demo tersebut dilakukan dengan cara berjalan kaki dari satu tempat ketempat yang lain, ini merupakan salah satu latihan (exercise) yang baik. Aktivitas jalan kaki ini, lanjutnya, juga tentu akan membuang kalori dan akan bermanfaat bagi kesehatan sesaat.  "Walau yang ideal tentu seharusnya aktivitas jalan kaki tersebut dilakukan secara rutin," imbuhnya.

Hanya saja, selain bermanfaat untuk kesehatan, demostrasi juga membawa berdampak negatif terhadap kesehatan. Para demonstrans yang turun ke jalan, kata Ari, akan beresiko untuk terjadinya dehidrasi baik berupa kekurangan cairan maupun elektrolit.

Oleh karena itu, dia menyarankan, bagi para demonstran yang berjalan kaki, berteriak atau bernyanyi harus tetap menjaga minumnya. Hal ini mencegah agar jangan sampai terjadi kekurangan cairan.

"Apalagi kalau demonstrasi tersebut dilakukan pada saat cuaca panas seperti cuaca Jakarta hari ini, para demonstran akan berkeringat dan bisa kekurangan cairan dan elektrolit, pada saat kondisi tersebut mereka harus tetap menkonsumsi cairan terutama cairan yang berelektrolit," pesannya.

Lebih lanjut dia berpesan, dehidrasi harus dicegah terjadi bagi para pendemo. Karena umumnya saat melakukan demonstrasi para demonstran berteriak maka tenggorokan mereka bisa kering dan bisa mengalami iritasi oleh karena itu harus tetap minum dan diusahakan jangan minum yang dingin.

Upaya mencegah terjadinya dehidrasi sebenarnya bukan saja untuk para demonstran tetapi juga untuk para petugas yang sedang menjalani tugas mengamankan aksi demonstrasi tersebut.  "Upaya simpatik dapat dilakukan dari kedua belah pihak baik dari para pendemo maupun petugas untuk saling berbagi minuman," imbuhnya. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Main sambil Belajar, Rangsang Kreativitas Anak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler