jpnn.com, CIAWI - Pandemi Covid-19 turut mengubah perilaku di semua sektor, termasuk pertanian. Pandemi membuat sentuhan digital kian cepat, termasuk peningkatan kualitas SDM pertanian.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian menyiasati hal ini dengan menggelar pelatihan digital.
BACA JUGA: Pertanian Tak Boleh Berhenti, BPPSDMP Kementan Bahas Implementasi Closed Loop
Hal tersebut disampaikan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi saat Pertemuan Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Semester I Tahun 2020 yang diikuti 10 kepala UPT Pusat Pelatihan Pertanian lingkup BPPSDMP, di Horison Ultima Bhuvana-Ciawi Bogor, Senin (29/6).
Menurut Dedi Nursyamsi, menghadapi era new normal, pelatihan tetap harus berjalan secara optimal.
BACA JUGA: Kementan Garap Hulu Hilir Pertanian
“Pelatihan harus tetap produktif menghasilkan SDM pertanian yang professional, berdaya saing dan berjiwa wirausaha tinggi. Bagaimana caranya? Tentu melalui metode yang berbeda untuk saat ini. Karena saat ini kami masih ada dalam pandemi Covid-19, metodenya melalui virtual,” tuturnya.
Dedi mencontohkan, pelatihan Bertani On Cloud yang digelar secara virtual menarik follower yang luar biasa bahkan mencapai ribuan.
BACA JUGA: Kepala BPPSDMP: Kostratani Program Pemerintah untuk Sejahterakan Rakyat
“Intensitasnya kami tingkatkan, tema-temanya kami tingkatkan, substansinya juga kami perbaiki terus hingga inovasi teknologi pertanian benar-benar bisa sampai kepada praktisi pertanian dan sampai kepada petani. Utamanya, bagi petani milenial bagaimana memanfaatkan inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas mulai dari hulu sampai dengan hilir,” ujarnya.
Dedi juga mengingatkan bahwa kunci peningkatan produksi pangan adalah bagaimana memanfaatkan keahlian yang dimiliki SDM untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Tunjukan bahwa SDM memiliki peran dalam peningkatan produktivitas.
Sementara, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Bustanul Arifin Caya menyampaikan dukungan UPT Pelatihan Pertanian memiliki ciri khas masing-masing.
Menurutnya, dalam menyelenggarakan pelatihan unggulan di masa pandemi, UPT mampu meng-create pelatihan sesuai dengan kondisi saat ini.
“Saya apresiasi UPT Pelatihan mengemas penyelenggaraan pelatihan di masa pandemi ini. Dan untuk widyaiswara yang kompeten dalam menghasilkan petani yang berkualitas dan professional yang selanjutnya berkorelasi dalam peningkatan produktivitas pertanian”, ujar Bustanul.
Bustanul juga menambahkan bahwa pelatihan dikatakan berhasil apabila banyak diminati dan memberi manfaat dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.
Secara terpisah, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan peningkatan kualitas SDM adalah hal yang penting.
"SDM pertanian di masa depan harus diisi dengan yang berkualitas. Harus muncul petani-petani milenial yang akan memberikan kemajuan dan inovasi untuk pertanian di Tanah Air. Oleh karena itu, regenerasi petani harus mulai dilakukan," katanya. (ikl/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi