jpnn.com, JAKARTA - Matematika masih dianggap sulit bagi sebagian siswa, bahkan membuat mereka takut dan cemas akan kesalam dalam menghitung.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya pemahaman matematika dasar sejak dini dan kurang mendapatkan metode belajar yang tepat.
BACA JUGA: Sinotif Usung Belajar Online Rasa Tatap Muka
Hindra Gunawan founder dari Bimbingan Belajar Sinotif spesialis Matematika, Fisika dan Kimia mengatakan pelajaran tersebut memang sering dianggap sulit.
Akan tetapi, metode pembelajaran dan pendekatan yang dilakukan oleh Sinotif disesuaikan dengan gaya belajar ana-anak.
BACA JUGA: Begini Cara Belajar Online dalam Literasi Digital, Tolong Disimak!
"Kami percaya tidak ada anak yang bodoh, yang ada adalah anak yang tidak mendapatkan metode belajar yang tepat," ujar Hindra, dalam keterangannya, Minggu (10/9).
Menurut dia, sejak pandemi, Sinotif mengubah gaya belajar sesuai perkembangan zaman, yakni secara Live interaktif, dua arah dengan guru melalui aplikasi Zoom.
BACA JUGA: Kemenkominfo dan Siber Kreasi Ajarkan Sukses Belajar Online ke Pelajar SMP di Gowa
Saat mengubah metode belajar dari onsite menjadi live interaktif, memang tidak mudah. Banyak anak dan guru saat itu yang belum siap.
"Akan tetapi kami terus melakukan improvement baik terhadap guru, metode pengajaran serta keterlibatan orang tua untuk berdiskusi tentang perkembangan anak dalam belajar," ungkapnya.
Dalam semangat memajukan kompetensi Matematika untuk anak-anak di Indonesia, Sinotif memberikan kesempatan gratis bagi siswa-siswi tingkat SD hingga SMA mengikuti Big Bang Competition Season 2, yakni kompetisi Matematika secara live interaktif.
Kompetisi ini bekerja sama dengan Pusat Olimpiade Sains Indonesia (POSI). Pendaftarannya sudah dibuka sejak 19 Agustus hingga 5 Oktober 2023.
Pada Big Bang Season 1 sebelumnya, Sinotif berhasil menjaring 3987 peserta dari 300 sekolah di 170 kota dan kabupaten di Indonesia.
“Kami melihat antusias anak-anak pada kompetisi Matematika begitu besar.
"Seluruh peserta di berbagai daerah memiliki kesempatan yang sama. Mereka bisa mengikuti lomba dari sekolah maupun rumah," ungkapnya.
Penyelenggara menyiapkan hadiah berupa laptop, uang pembinaan, voucher belajar, hingga hadiah untuk pihak Sekolah yang mengirimkan siswa terbanyak.
"Seluruh peserta yang telah mendaftar, nantinya dapat mengikuti kelas workshop persiapan kompetisi secara gratis pada 29 September 2023," bebernya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh