Denny Tewu Sebut Kontestasi Politik Indonesia di Masa Transisi Usia

Rabu, 27 Desember 2023 – 15:20 WIB
Caleg DPR RI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dapil Sulawesi Utara Denny Tewu mengatakan saat ini kondisi perpolitikan di Indonesia sedang terjadi peralihan atau transisi. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Caleg DPR RI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dapil Sulawesi Utara Denny Tewu mengatakan saat ini kondisi perpolitikan di Indonesia sedang terjadi peralihan atau transisi.

Menurut Denny, transisi pertama adalah dari para pejuang reformasi yang telah berhasil merebut kekuasaan, ke era Orde Baru. Kemudian kedua dari era Orde Baru ke era generasi milenial atau Gen Z.

BACA JUGA: Gibran Membuktikan Pemuda Pemilik Hak Waris Panggung Politik Nasional

Karena itu dia berpendapat, bahwa setiap orang ada eranya, setiap era ada orangnya.

"Peralihan tersebut terasa berat dan awalnya sulit diterima karena terlihat dari kemarahan mereka saat keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) memperbolehkan generasi muda yang berpengalaman sebagai kepala daerah bisa menjadi capres atau cawapres," ungkap Denny pada Rabu (27/12).

BACA JUGA: PDIP Yakin Mahfud akan Mengubah Konstelasi Politik saat Debat Melawan Gibran dan Cak Imin

Denny menuturkan setelah Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres banyak narasi negatif. Misalnya politik dinasti, KKN. Padahal generasi muda akan jadi pemimpin di masa depan.

"Hal ini tanpa melihat kenyataan bahwa generasi muda Indonesia saat ini sangat mumpuni untuk menjadi pemimpin bangsa dan harusnya mendapatkan kesempatan seperti di negara-negara lain," katanya.

Salah satu pendiri Partai Damai Sejahtera (PDS) itu menuturkan banyak pihak yang tetap menolak dan berpendapat bahwa generasi muda di usia 30-an dianggap terlalu muda dan belum siap untuk menjadi pemimpin bangsa.

"Mereka yang menolak beralasan, loncatan generasi dari usia 60-an langsung ke generasi 30-an tahun dianggap terlalu jauh jaraknya," ungkapnya.

Namun demikian, masih ada pihak-pihak yang mendukung generasi muda bisa menjadi pemimpin. Hal ini karena mereka melihat sudah banyak contoh di negara-negara maju.

"Perancis dan berbagai negara lainnya mempercayai usia 30-an sudah mampu memimpin sebagai kepala negara. Begitupun cukup banyak generasi senior Indonesia yang memiliki kepercayaan tinggi terhadap generasi muda dalam menerima tongkat estafet kepemimpinan," ungkap Denny.

Denny menambahkan kekhawatiran tidak mampunya generasi muda memimpin akhirnya sirna ketika Gibran tampil prima dalam sesi debat cawapres belum lama ini.
Kehadiran Gibran yang sangat menguasai materi debat mewakili kaum milenial akhirnya lebih lagi mendapatkan dukungan masyarakat yang sangat besar.

Keyakinan masyarakat tersebut mendapatkan pembuktian juga bahwa ternyata Gibran sangat menguasai panggung debat dengan baik saat menghadapi para senior yang berpengalaman.

Denny Tewu berujar seperti sebuah pepatah yang berbunyi siapa yang menguasai informasi akan menguasai dunia. Kini pepatah tersebut telah menjadi kenyataan.

"Anak muda di era kini harus diakui lebih cepat menyerap informasi dan lebih tahu pemanfaatan teknologi dibandingkan generasi usia 50-60-an ke atas," imbuhnya.

Denny mengungkapkan, kehadiran PSI sebagai partai anak muda juga menjadi fenomenal dalam perpolitikan di Indonesia. Seperti, manuver PSI sangat tidak terduga karena dapat terus mempertahankan brandnya sebagai trendsetter.

"Ini yang selalu menjadi perbincangan yang hangat dalam diskusi-diskusi politik di setiap lapisan masyarakat," kata Denny.(mcr10/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Politik   Gibran   generasi muda   Gen Z  

Terpopuler