Dephub: Plakat WTN Kategori Terendah

Selasa, 28 April 2009 – 14:03 WIB
JAKARTA – Juru Bicara Departamen Perhubungan (Dephub) Bambang Ervan menjelaskan perbedaan antara daerah yang menerima Plakat Wahana Tata Nugraha (WTN) dan daerah yang menerima Piala WTNPenghargaan yang hanya berupa ’plakat’ itu merupakan penghargaan untuk kategori terendah

BACA JUGA: SBY Serahkan Piala Wahana Tata Nugraha

Beda kalau penghargaannya berupa Piala WTN yang diberikan kepada pemerintah daerah yang memang sudah terbukti berhasil menata transportasi perkotaan berkelanjutan berbasis kepentingan masyarakat dan lingkungan.

Kalau sekedar plakat, itu daerah tersebut belum secara konkrit berhasil menata transportasi perkotaan
”Penghargaan berupa Plakat Wahana Tata Nugraha itu merupakan kategori terendah

BACA JUGA: Seluruh Negara Siaga Flu Babi

Plakat itu diberikan karena ada upaya dari pemerintah daerah tersebut untuk menata transportasi perkotaan
Jadi baru sebatas upaya saja,” terang Bambang Ervan kepada JPNN di Jakarta, Selasa (28/4).

Seperti diketahui, sejumlah kota di tanah air menerima penghargaan sebagai kawasan tertib lalu lintas dan memiliki tata transportasi yang baik

BACA JUGA: Terminal 3 Bandara Soetta Diresmikan

Berdasar Keputusan Menteri Perhubunngan No: KM.34 tahun 2009 tanggal 2 April 2009, ditetapkan sejumlah kota penerima piala wahana tata nugraha dan kota penerima plakat tertib lalu lintas dan angkutan kota 2008.  Kota yang mendapat Piala WTN 2008 adalah Surabaya, Pekanbaru, Surakarta, Probolinggo, Lumajang, Madiun, Mojokerto, Kuta, Watampone Sulawesi Selatan, Tarakan, Binjai, Sukabumi, dan 10 kota kecil lainnya.

Sedangkan penerima Plakat WTN adalah Palembang, Semarang, Makassar, Medan, Bandung, Balikpapan, Samarinda, juga enam kota besar lainnya, 17 kota sedang, dan 19 kota kecil.

Menurut Bambang Ervan, daerah yang mendapat Plakat WTN lantaran tim penilai menemukan adanya upaya pemda setempat membenahi transportasi di kotanya”Dilihat dari perencanaan, mereka telah berupaya memperbaiki sistem tranportasi di kota itu, termasuk ada upaya untuk menata angkutan kota dan sistem lalu lintasnya,” papar BambangTim penilai berasal dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan melibatkan sejumlah instansi terkait, seperti kepolisian.

Kalau baru sebatas upaya, untuk apa plakat diberikan? Bambang menjawab, penghargaan diberikan sebagai salah satu bentuk pembinaan pemerintah pusat terhadap Pemko Medan”Jadi sifatnya lebih mendorong agar upaya yang dilakukan lebih konkrit lagiJadi tujuannya untuk mendorong, bukan mematikan upaya itu,” ungkapnya.

Disebutkan, meski penghargaan yang diterima hanya berupa plakat dan itu tergolong dalam strata terendah, namun itu tetap lebih baik dibanding kota-kota lain yang sama sekali tidak menerima penghargaanKota-kota lain yang tidak menerima penghargaan karena memang sama sekali tidak ada upaya dari otoritas setempat untuk membenai sistem dan penataan transportasi di kotanya(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hamzah Haz Merapat ke SBY


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler