Depresi Ditinggal Suami, Seorang Janda Habisi Anaknya

Senin, 16 Januari 2017 – 20:20 WIB
Ilustrasi. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Seorang janda di Medan, Sumatera Utara, tega menghabisi, anak semata wayangnya, Minggu (15/1) siang.

Pretty Juliana Ningsih Hasibuan, 32, tega menghabisi nyawa M Altahir, 2,5 tahun, diduga lantaran depresi.

BACA JUGA: Sebelum Membunuh, Pemuda Ini Sempat Menggauli Korban

Peristiwa berdarah ini terjadi di rumah abang kandung pelaku di Jalan Besar Delitua-Medan, Gang Dahlia Ujung, Lingkungan IV, Desa Suka Makmur, Delitua, Deliserdang.

Kejadian pembunuhan ini menghebohkan masyarakat sekitar. Rumah berpagar dan cat putih yang mulanya sepi, mendadak dikerumuni warga.

BACA JUGA: Menantu Bakar Mertua karena Dilarang Temui Anak-Istri

Di rumah itu, Pretty tinggal bersama korban dan keluarga dari pelaku. Menurut abang kandung pelaku, Sutan Hasibuan (39), Pretty merupakan warga pindahan dari Batam yang sudah hampir 12 bulan tinggal bersamanya.

“Pelaku mengidap penyakit tipus dan stres,” ujar Sutan seperti diberitakan Sumut Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

BACA JUGA: Rebutan Rumah, Mahasiswi Cantik Dibunuh

Saat kejadian, Sutan mengaku tak sedang di rumah. Melainkan, sedang keluar untuk membeli nasi ke warung.

Istri Sutan, Melisa (29) menambahkan, tersangka selalu menunjukkan sikap diam dan selalu menjadi sosok yang pemurung.

Secara pribadi, Melisa tak mengetahui apa masalah yang menimpa tersangka. “Dia (tersangka) sudah ditinggalkan suaminya, makanya tinggal di sini. Kami sudah sering mengobati penyakit dia,” tambah dia.

Tetangga pelaku, Dewi (30) pun kaget mendengar peristiwa pembunuhan ini. Menurut Dewi, saat itu tengah duduk santai di halaman teras rumah. Lalu, Dewi melihat Jafa (10) dan Radit (8) lari ke luar rumah sembari menangis dan minta tolong.

Lantas, Dewi menanyakan mengapa anak-anak itu menangis. “Mereka tetap nangis. Kemudian saya masuk ke dalam rumah dan sudah melihat anaknya (tersangka) tewas dengan usus korban terburai berlumuran darah. Dan, ibunya di samping, pegang dua buah pisau dapur,” kata Dewi.

Informasi dihimpun, tersangka diduga mengalami depresi lantaran sudah pisah dengan suami sejak enam bulan lalu.

Akibat aksi keji tersangka, buah hati tunggalnya yang berusia 2,5 tahun ini tutup usia karena ditikam dengan dua pisau dapur dan diduga meninggalkan 17 liang.

“Sekujur tubuh bagian depan korban, penuh tusukan. Di bagian perut korban paling banyak. Dan usus perut korban keluar sepanjang satu meter,” kata saksi mata.

Sementara, Wakil Ketua RT V, Muliadi (38) mengamini, jika pelaku sudah hampir setahun menetap di rumah abang kandungnya. Dia bilang, pelaku mengidap stres.

Menurut informasi, pelaku tega melakukan aksi itu karena melihat ada bayangan perampok yang masuk ke rumah abangnya. Lantas, pelaku pun mengambil dua pisau dapur dan langsung menghujamkannya secara berkali-kali.

Namun sayangnya, bayangan perampok yang dilihat pelaku adalah buah hatinya. Begitupun, tersangka tetap tega menghabisi anak kandungnya di salah satu kamar rumah Sutan.

“Kita sempat bicara dengan pelaku dan pelaku mengatakan, dia (pelaku) sudah menangkap perampok yang memasuki rumahnya,” bebernya.

Muliadi menambahkan, kalau pelaku banyak diam dan tak banyak bicara sejak menetap di rumah Sutan. Bahkan menurut informasi, keluarganya juga sudah sering membawa pelaku berobat ke berbagai rumah sakit.

“Selama tinggal di rumah keluarganya, pelaku sudah sering diobatkan ke berbagai rumah sakit,” kata dia.(rpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hardiantono dan Tambun Pun Merapat ke PSMS


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler