jpnn.com, JAKARTA - Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam Sholeh mengatakan masa depan perdamaian dunia sangat ditentukan pada sejauh mana bangunan kebersamaan dan kesepahaman di kalangan pemuda.
Hal ini disampaikan Niam saat menjadi narasumber dalam Konferensi Kepemudaan Internasional III yang diselenggarakan CICA di Baku, Azerbaijan, Jumat (13/4).
BACA JUGA: Istimewa, Menpora Apresiasi Peraih Juara 2 MQH Internasional
"Konsekuensi dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, maka batas negara menjadi sangat tipis. Ini harus diantisipasi secara cerdas dengan membangun kesepahaman dan kolaborasi. Masa depan perdamaian dunia akan sangat ditentukan dengan peran generasi mudanya. Karenanya ini harus menjadi komitmen kita bersama,” katanya.
Niam juga menjelaskan, Indonesia adalah negara terbesar di kawasan Asia Tenggara. Memiliki jumlah angkatan muda yang sangat besar, ada 62 juta pemuda dalam rentang usia 16-30, serta 24 persen dari total penduduk Indonesia yang berjumlah 256 juta jiwa.
BACA JUGA: Lakukan Penyegaran, Menpora Lantik 132 Pejabat dan Pegawai
"Karenanya, ini tantangan sekaligus peluang bagi kami. Kami memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan pengembangan kepemudaan untuk berkontribusi dalam perdamaian, peradaban dan kesejahteraan. Untuk itu, forum kerjasama dan kolaborasi seperti ini menjadi sangat strategis,” paparnya di hadapan 65 delegasi dari 20 negara.
Dalam upaya untuk membangun kolaborasi dan kesepahaman, ungkap Niam, di kawasan ASEAN, Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan ASEAN SOMY (Senior Official Meeting of Youth) pada 2-5 Mei 2018.
BACA JUGA: Menpora Menghubungi Marcus/Kevin, Ini Isi Obrolannya
"Salah satu event pendukungnya adalah International Youth Expo. Kami senang jika rekan-rekan bisa hadir mengikuti event tersebut", ujar Niam yang juga sebagai Chairman ASEAN SOMY.
Acara konferensi tersebut dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Azebaijan. Acara dipandu dan diorganisasikan oleh Sekretariat CICA yang kantor pusatnya di Astana, Kazakhstan.
Acara ini dihadiri sejumlah 22 negara peserta dan peninjau. Acara ini mendiskusikan pentingnya partisipasi pemuda dalam mendorong event-event internasional di berbagai bidang untuk membangun kolaborasi dan interaksi serta kepercayaan diri dalam membangun kebersamaan di Asia.
Sebelum acara, mantan aktivis mahasiswa 98 ini bertemu dengan para wartawan Azerbaijan yang akan meliput kekayaan budaya Indonesia.
Ada enam wartawan Azerbaijan yang akan berangkat ke Indonesia untuk menjadi duta promosi pariwisata, kebudayaan, dan kepemudaan Indonesia ke Azerbaijan.
"Mereka akan berangkat minggu besok, diorganisir oleh Kedubes dan difasilitasi oleh Pemerintah Indonesia," tegasnya.
Sebelumnya, Niam bersama Dubes Indonesia untuk Azerbaijan Husnan Bey Fanani berkunjung ke makam Sayyid Yahya Bakui, ulama terkenal abad ke-12 yang karya-karyanya banyak tersebar dan dipelajari di nusantara, seperti kitab Asroruddin. Beliau adalah tokoh tarekat khalwatiyah. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenpora Dukung Pemecahan Rekor Dunia Senam Poco-Poco
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad