jpnn.com, LAMONGAN - Keputusan Persela Lamongan membiarkan Wallace Costa menyeberang ke PSIS Semarang berdampak sangat buruk.
Persela kini menjadi tim dengan pertahanan sangat buruk pada Liga 1 2019. Tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu sudah kebobolan 16 gol dalam enam laga di Liga 1.
BACA JUGA: Lawan Barito Putera, Perseru BLFC Bertekad Akhiri Tren Negatif
Jumlah itu sekaligus menasbihkan Persela sebagai tim yang paling banyak kebobolan. Mereka kini juga terjerembab ke dasar klasemen dengan torehan dua poin saja.
BACA JUGA: Kapan Bangkit, Persela?
BACA JUGA: Perseru BLFC vs Barito Putera: Tim Tamu Berambisi Keluar dari Zona Degradasi
Sulitnya mencari pengganti Costa sangat terlihat musim ini. Musim lalu, Arif Satria selalu menjadi pilihan utama bersama Wallace di lini belakang.
Namun, tidak demikian dengan enam laga awal di Liga 1. Tim pelatih masih kesulitan mencari duet lini belakang yang pas.
BACA JUGA: Utak-atik Komposisi Persebaya Tanpa 3 Bintang Kontra Persib
Di tiga laga awal, duet Mawouna Amevor dan Arif Satria jadi pilihan utama. Akan tetapi, performa lini belakang malah amburadul.
Total Persela kebobolan 10 gol dari tiga laga saat keduanya berduet. Karena itu, komposisi kembali diubah.
Pada dua laga selanjutnya, Amevor dipercaya bertandem dengan M. Zaenuri. Hanya tiga gol bersarang dari tandem anyar itu.
Nah, keputusan mengejutkan diambil saat bersua Persebaya Surabaya pada Senin (1/7). Amevor yang dalam lima laga sebelumnya selalu jadi pilihan utama malah ditepikan.
Dia digantikan oleh Arif Satria yang berduet dengan Zaenuri. Sayangnya, Persela justru kebobolan tiga gol dalam laga itu.
Soal Amevor yang ditepikan, asisten pelatih Persela Ragil Sudirman punya alasan.
“Bukan karena saya enggak percaya. Ini hanya soal strategi. Rotasi saja, karena dia kelelahan setelah tampil di lima laga awal,” katanya.
Sejatinya, jika menilik statistik, performa Amevor memang belum begitu oke. Dari lima laga, pemain asal Belanda itu hanya mencatatkan empat intersep dan 31 sapuan.
Statistik itu bahkan tak jauh beda dengan Zaenuri yang melakukan empat intersep dan 16 sapuan dari tiga laga saja.
Bandingkan dengan Costa yang tampil moncer bersama PSIS. Bek asal Brasil itu sudah tampil dalam enam laga, mencatatkan 19 intersep dan 23 sapuan.
Meski begitu, Ragil mengaku tim pelatih akan terus melakukan perbaikan.
“Kami sebenarnya selalu main bagus dalam enam laga. kami selalu menyerang, Cuma belum beruntung. Itu akan menjadi tugas bagi pelatih baru untuk diperbaiki bersama,” kata Ragil. (gus/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persija Jakarta Berharap Bisa Jamu Persib Bandung di SUGBK
Redaktur & Reporter : Ragil