Des Ganjar Adakan Festival Kasidah Rebana Untuk Merawat Seni Budaya Islam

Senin, 18 September 2023 – 21:43 WIB
Festival kasidah rebana yang diadakan Des Ganjar di Lebak, Banten. Dok: Sukarelawan Ganjar.

jpnn.com, LEBAK - Festival Kasidah Rebana se-Kabupaten Lebak yang diinisiasi sukarelawan Desa untuk Ganjar atau Des Ganjar Banten selama dua hari berlangsung meriah.

Festival tingkat kabupaten itu berlangsung di Desa Prabugantungan, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Banten.

BACA JUGA: Pupus, Peluang 2 Tokoh ini Mendampingi Ganjar di Pilpres 2024

Sebanyak 53 tim kasidah dari berbagai kalangan seperti ibu-ibu majelis taklim, hingga pondok pesantren tak mau ketinggalan euforia perlombaan. Mereka datang dari 28 kecamatan yang mencakup 340 desa dan lima kelurahan.

Setiap tim menampilkan permainan alat tabuh rebana dengan irama yang kompak dan memanjakan telinga sembari mengiringi syair-syair indah dan selawat kepada Nabi Muhammad SAW.

BACA JUGA: Nelayan Ganjar Edukasi Pemuda Pesisir Cara Penanganan Limbah Plastik

Ketua Des Ganjar Banten Agus Wisas mengatakan ajang kompetisi ini bertujuan untuk mempertahankan eksistensi kasidah rebana sebagai seni dan kebudayaan Islam khususnya di Banten.

"Banten kan daerah religi dan ini tumbuh subur alhamdulillah kalau enggak dibatasi ini bisa sampai seminggu. Namun, karena keterbatasan waktu tentu kami cuma hanya mengadakan dua hari," ujar dia dalam siaran persnya, Senin (18/9).

BACA JUGA: Ganjar Targetkan Setiap Desa Ada Puskesmas Untuk Wujudkan Indonesia Emas

Seni kasidah merupakan salah satu sarana dakwah yang efektif, karena dikemas melalui kesenian yang berupa lagu, tarian, dan musik menggunakan alat tabuh bernama rebana.

Berdasarkan Jurnal Bimas Islam Vol.8 No.II tahun 2015, seni kasidah dengan rebana diperkenalkan oleh seorang ulama dari Yaman bernama Habib Ali bin Muhammad bin Husain al-Habsyi yang datang ke tanah air dalam misi dakwah penyebaran agama Islam.

Ketua Pelaksana Acara Intan Rosdiana mengungkapkan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman akibat digitalisasi yang semakin cepat dikhawatirkan akan menggerus seni dan kebudayaan Islam seperti kasidah, rebana, hadrah, dan lain-lain.

Maka perlu adanya kesadaran bersama disertai rasa memiliki, dan upaya merawat seni budaya tersebut agar bisa eksis hingga dapat dirasakan generasi penerus di masa mendatang.

"Kami juga kepada peserta bahwa alat itu harus khusus kasidah karena kan sekarang ada alat qasidah yang modern namanya hadrah. Kalau kita khusus qasidah rebana agar untuk merawat qasidah murninya yaitu rebana," ujar Intan.

"Harapannya sih dalam kegiatan ini seni Qasidah itu harus tetap dijaga harus tetap dirawat," imbuh Intan.

Kegiatan tersebut juga sebagai sosialisasi sosok Ganjar Pranowo calon presiden 2024 kepada warga setempat. Ganjar dikenal sebagai pemimpin yang merakyat, luwes, tegas anti korupsi, dan sat set menyelesaikan masalah ketika memimpin Jawa Tengah dua periode sejak 2013-2023. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menghibur Warga, Ganjar Sejati Gelar Ngobeng Lauk di Tasikmalaya


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler