Hingga kini, jalur pipa yang ada hanya dari barat Pulau Jawa, yaitu Banten sampai ke Jakarta diteruskan ke Cirebon, Jawa Barat. Kemudian, dari Gresik ke Cepu dan dari Cepu ke Semarang, Jawa Tengah.
"Waktu saya masih di PLN sudah ditandatangani. Tinggal Semarang ke Cirebon yang belum ada. Kalau jadi pipa Trans Jawa yang kelebihan gas di timur bisa dialirkan ke barat. Kalau di barat sudah over dapat dialirkan ke tengah, sehingga gas tidak mengumpul di timur dan barat saja," ungkap Dahlan di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dia memperkirakan, kira-kira tiga bulan lagi PLN akan kelebihan gas untuk Gresik. Karena milik PLN, Dahlan mengaku akan mengusahakan kelebihan tersebut untuk industri. Ini agar kekurangan sejumlah industri dapat ditutupi.
"Saya akan bicara dengan PLN. Ini harus gimana. Tentu PLN perlu banyak gas. Tapi tidak boleh pakai skema lama. Gas tidak dipakai untuk pembangkit listrik 24 jam penuh. Itu tidak boleh," tegasnya.
Untuk itu, Dahlan meminta kepada PLN untuk pemakaian listrik dari pukul 22.00 WIB sampai 16.00 WIB tidak memakai gas. Tetapi batubara, geothermal, dan air. Karena pemakaian waktu tersebut terukur hanya 100 - 120 mega watt (MW).
Namun, lanjutnya, begitu pukul 16.00 WIB sampai 22.00 WIB pemakaian listrik lansung melonjak menjadi 200 MW. PLN baru bisa menggunakan gas saat beban puncak listrik terjadi.
"Pemakain listrik flat (rata, Red) dari pukul 10.00 malam sampai 04.00 sore harus dipikul batubara, air, dan geothermal. Tidak boleh boros untuk flat tersebut. Gas hanya dipakai ketika listrik melonjak. Karena tidak bisa dikejar batubara, air, dan listrik," ujarnya.
Di samping itu, Dahlan berharap industri juga tidak memakai gas 24 jam, tapi menggunakan CNG (Compressed Natural Gas) atau gas alam terkompresi. Industri yang libur pada Sabtu dan Minggu gas ditampung sementara.
"Ini harus dimenej (diatur, Red). Kami kumpulkan data dan komunikasikan dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) agar dimenej dengan baik. Tidak egois sendiri-sendiri," tandasnya.
Mengenai kondisi listrik di Sumatera, lanjut Dahlan, pihaknya sudah melarang mengiriman listrik dari Medan ke Riau. Beban tersebut dialihkan ke Sumatera Selatan dan Lampung.
"Bagaimana ini dialirkan ke Payakumbuh. Medan yang kirim 100 MW ke Riau distop. Diharamkan kirim listrik dari Medan ke Riau. Karena selatan agak lebih sekarang. Dulu Sumatera Selatan krisis listrik luar biasa. Tapi SEA Games lalu kelebihan. Ini supaya Medan yang kekurangan listrik bisa diatasi," urainya.
Untuk diketahui, PT PLN dan PT Pertagas sudah melakukan kerjasama untuk membangun jalur pipa gas Trans Jawa sepanjang 700 kilometer dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Investasi biaya proyek tersebut mencapai Rp 7 triliun. (cdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Siap Borong Semua Minyak Mentah Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi