jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Tjahjo Kumolo mendesak jajaran TNI baik darat, laut maupun udara segera mengevaluasi sistem alutsista yang ada tanpa terkecuali.
Dikatakan Tjahjo, jatuhnya Heli M 17 milik TNI AD di Malinau, Kalimantan Utara pekan lalu menimbulkan banyak pertanyaan karena diduga kuat penyebabnya bukan kesalahan manusia (human error), melainkan kesalahan alat.
BACA JUGA: Kunjungi Fathanah, Sefti Bawa Anak
"Mengingat helikopter ini masih baru dan dibeli dalam progran MEF (Minimal Essensial Force), maka di sarankan TNI harus segera melakukan evaluasi menyeluruh pada semua alutsista dalam program MEF," kata Tjahjo Kumolo salam siaran persnya di Jakarta, Senin (11/11).
Heli M 17 merupakan jenis Heli serbu tapi juga serba guna karena dapat dipakai menjadi Heli angkut untuk kebutuhan mobilitas lainnya, hadir di jajaran TNI AD sejak 2011 dan dibeli dari Rusia.
BACA JUGA: Wawan Dilarang Melayat, Airin Hormati Keputusan KPK
"Selama ini kita telah mampu membeli alutsista yang modern dan canggih sampai ratusan triliun rupiah, tetapi apakah kita juga telah membeli suku cadang yang cukup?," ujarnya mempertanyakan.
Selain itu, Sekjen PDI Perjuangan itu juga menyorot soal sistim pemeliharaan alutsista yang ada, termasuk biaya pemeliharaan yang disediakan. Dan tak ketinggal, soal TOT (Transfer of Technology) dari semua alutsista tersebut.
BACA JUGA: KPK Periksa Djoko Pekik Untuk Andi Mallarangeng
"TOT-nya apa sudah sesuai dengan kontrak pembelian sehingga para prajurit memiliki kemampuan yang cukup dalam alih teknologinya? Segera evaluasi semua alut sista baru baik di jajaran TNI baik AD, AL maupun AU," tegasnya.
Dia khawatir bila sistem pengadaan suku cadang dan sistem pemeliharaannya tidak mendapatkan perhatian serius, tidak mustahil semua alutsista modern ini lambat laun akan menjadi barang yang tak ada manfaatnya, dan membahayakan prajurit sendiri.
Ditambahkan Tjahjo, hasil kunjungannya bersama tim Komisi I DPR ke Pangkalan Udara TNI AD di Semarang beberapa waktu lalu, ditemukan banyak heli-heli yang baru dibeli tapi tidak memiliki garasi yang memadai seperti garasi yang tahan panas maupun hujan.
"Ini bisa mempengaruhi peralatan elektronilknya. Karena itu Komisi I sudah mendesak agar faktor fasilitas tambahan dan pemeliharaan alutsiswa itu harus diprioritakan," pungkasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Istri Luthfi Dijadwalkan Bersaksi Tipikor
Redaktur : Tim Redaksi