jpnn.com - SURABAYA - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mendesak Kementerian Perdagangan untuk menuntaskan persoalan rendahnya harga gula. Saat ini rata-rata harga gula petani hanya Rp 7.700 per kg. Harga itu jauh di bawah harga patokan petani (HPP) sebesar Rp 8.500 per kg.
Wakil Sekjen DPN APTRI M. Nur Khabsyin mengatakan hingga menjelang berakhirnya musim giling pada tahun ini, petani tebu masih menghadapi turunnya harga gula. Bahkan, masih banyak gula milik petani yang tidak laku. Tercatat, gula petani yang belum laku sebanyak 300 ribu ton.
"Setiap bulan, harga gula petani terus turun. Saat ini, gula petani hanya ditawar 7.700 per kg. Sebelumnya, akhir Oktober lalu masih berada di kisaran Rp 8.000 per kg. Padahal HPP gula petani ditetapkan 8.500 per kg. Kami menduga, turunnya harga ini karena pasar gula yang sudah jenuh, akibat gula yang beredar di pasar berlebih," tuturnya kemarin (6/11).
Oleh karena itu, pihaknya mendesak Kementerian Perdagangan menuntaskan persoalan tersebut melalui forum yang diikuti oleh pejabat Kementerian Perdagangan. Dalam pertemuan tersebut, Menteri Perdagangan (Mendag) menjanjikan untuk menuntaskan persoalan yang membelit petani tebu. "Mendag mengatakan, berupaya mencarikan jalan keluar terhadap gula petani yg belum laku dijual. Kemudian, mereka juga akan berkoordinasi dengan Menteri Perindustrian dalam hal audit kebutuhan gula rafinasi ke perusahaan makanan minuman," jelasnya.
Selain itu, ia melanjutkan, Mendag akan berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk mendukung pengembangan industri nasional. Antara lain, meminta agar ke depan pabrik rafinasi harus membangun kebun tebu yang terintegrasi, sehingga tidak perlu impor. Sedangkan untuk pabrik gula BUMN yang tidak efisien, dimungkinkan untuk ditutup. Kementerian Perdagangan juga mendorong kementerian terkait agar meningkatkan produktivitas tanaman. "Tidak kalah penting, Mendag berencana mengkaji kebijakan tata niaga gula," ucapnya. (res)
BACA JUGA: Jatim Jadi Pilot Project Ekonomi Syariah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ke Medan, Menteri BUMN Pantau Pasokan Listrik PLN dan Inalum
Redaktur : Tim Redaksi