JOHANNESBURG - Tokoh perdamaian asal Afrika Selatan, Desmond Tutu dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan terkait infeksi yang dideritanya. Pemilik nama lengkap Desmond Mpilo Tutu yang kini berusia 81 tahun itu akan menjalani berbagai tes darah untuk mengetahui penyebab penyakitnya.
Desmond diperkirakan akan menjalani perawatan tanpa pembedahan selama lima hari. Menurut laman Dailymail, Kamis (24/4), pemenang Nobel Perdamaian itu sebelumnya menjalani perawatan kanker prostat pada 1997 dan 1999.
Dia dipuji sebagai tokoh nasional di Afrika Selatan karena sikapnya yang menentang kekuasaan minoritas kulit putih pada era 1980-an. Keberanian menantang pemerintahan apartheid dan ketidakadilan di bawah rezim rasis telah mengantarkannya sebagai pemenang Nobel Perdamaian tahun 1984.
Tutu memang tidak terlihat di depan umum sejak 2010. Baru kemudian pada April ini diberitakan keluar dari rumah sakit setelah opname selama sembilan hari untuk mengobati pneumonia. Desember lalu, dirinya juga menjalani perawatan untuk perawatan atas batu empedu dan infeksi paru-paru.
Sebelum ini pejuang anti-apartheid itu juga meraih penghargaan Templeton atas pengabdian seumur hidup untuk perdamaian dan kasih sayang. Dia berhenti melayani gereja pada 1996 dan fokus memimpin Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi atas permintaan Nelson Mandela.(esy/jpnn)
Desmond diperkirakan akan menjalani perawatan tanpa pembedahan selama lima hari. Menurut laman Dailymail, Kamis (24/4), pemenang Nobel Perdamaian itu sebelumnya menjalani perawatan kanker prostat pada 1997 dan 1999.
Dia dipuji sebagai tokoh nasional di Afrika Selatan karena sikapnya yang menentang kekuasaan minoritas kulit putih pada era 1980-an. Keberanian menantang pemerintahan apartheid dan ketidakadilan di bawah rezim rasis telah mengantarkannya sebagai pemenang Nobel Perdamaian tahun 1984.
Tutu memang tidak terlihat di depan umum sejak 2010. Baru kemudian pada April ini diberitakan keluar dari rumah sakit setelah opname selama sembilan hari untuk mengobati pneumonia. Desember lalu, dirinya juga menjalani perawatan untuk perawatan atas batu empedu dan infeksi paru-paru.
Sebelum ini pejuang anti-apartheid itu juga meraih penghargaan Templeton atas pengabdian seumur hidup untuk perdamaian dan kasih sayang. Dia berhenti melayani gereja pada 1996 dan fokus memimpin Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi atas permintaan Nelson Mandela.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korut Tuntut Status Nuklir, AS Menolak
Redaktur : Tim Redaksi