jpnn.com - Tes darah baru bisa secara akurat mendeteksi kanker pankreas pada tahap awal, menawarkan harapan baru bagi orang-orang yang berisiko mengalami penyakit yang bergerak secara cepat dan sering fatal ini.
Biasanya, kanker pankreas ditemukan saat tumor sudah terlalu besar untuk diobati. Empat dari lima pasien kanker pankreas meninggal dalam waktu satu tahun setelah diagnosis.
BACA JUGA: Baca Nih, Ciri Pankreas Bermasalah!
Lebih dari 53.000 orang di Amerika Serikat didiagnosis menderita kanker pankreas setiap tahunnya. Ini adalah penyebab utama kematian akibat kanker keempat di Amerika Serikat.
"Pasien dengan kanker pankreas sering tidak didiagnosis dengan dini hingga mereka terlambat untuk mendapatkan kesempatan terbaik dalam perawatan yang efektif," kata rekan penulis studi Robert Vonderheide, seperti dilansir laman MSN, Kamis (3/8).
"Melakukan tes biomarker untuk penyakit ini bisa secara dramatis mengubah pandangan pasien terhadap penyakit mereka," jelas Vonderheide.
Dengan menggunakan teknologi sel punca untuk membuat garis sel dari pasien dengan adenokarsinoma duktus pankreas stadium lanjut, para periset bisa memutar balik perkembangan penyakit ini.
Dengan demikian, para peneliti menemukan sepasang biomarker atau pengidentifikasi dalam darah yang mengambil sel kanker pankreas pada berbagai tahap pertumbuhan tumor.
"Salah satu biomarker yang dikenal sebagai plasma thrombospondin-2 (THBS2), dikombinasikan dengan biomarker tahap berikutnya yang dikenal dengan nama CA19-9, secara konsisten dan benar mengidentifikasi semua tahap kanker," kata pemimpin penulis Ken Zaret, direktur Penn Institute for Regenerative Medicine.
"Secara khusus, konsentrasi THBS2 dikombinasikan dengan CA19-9 mengidentifikasi tahap awal lebih baik daripada metode lain yang diketahui," jelas Zaret.
Tes ini bisa dilakukan dengan tes pendeteksi protein yang murah dan tersedia secara komersial.
Pada prinsipnya, tes tersebut bisa diterapkan segera, meskipun para periset memperingatkan bahwa mereka ingin melakukan penelitian lebih lanjut untuk benar-benar yakin akan hasil penelitian mereka.
"Beberapa pekerjaan lagi akan dibutuhkan tapi secara umum tes dan konsep bisa diterapkan," pungkas Zaret.
Populasi kunci untuk tes ini adalah mencakup orang-orang dengan riwayat keluarga yang memiliki kanker pankreas, mereka yang memiliki kecenderungan genetik terhadap penyakit ini atau mereka yang memiliki onset diabetes secara mendadak setelah berusia 50 tahun.
Awal tahun ini, tim peneliti di Amerika Serikat dan Tiongkok meluncurkan tes darah baru untuk mendeteksi kanker pankreas.
Metode itu melibatkan menemukan protein yang disebut EphA2 yang ditemukan pada tumor pankreas, menurut laporan bulan Februari di jurnal Nature Biomedical Engineering.
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Science Translational Medicine.(fny/jpnn)
Redaktur : Adil
Reporter : Adil, Fany