Detik-Detik Anggota TNI Berpangkat Pratu dan 1 Warga Tewas di Lubang Tambang Emas Ilegal

Jumat, 13 Januari 2023 – 06:45 WIB
Personel gabungan TNI dan Polri melakukan evakuasi terhadap dua korban yang tewas di tambang emas ilegal di Sekatak, Bulungan, Kaltara. Foto: ANTARA/Istimewa.

jpnn.com, BULUNGAN - Anggota TNI berpangkat Prajurit Satu (Pratu) K ditemukan tewas di lubang tambang emas ilegal yang berada di wilayah Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Selain Pratu K, korban tewas lainnya merupakan warga sipil inisial RA (49).

BACA JUGA: Kehadiran Panglima TNI dan Kepala Staf di Polda Papua Berikan Nilai Plus ke Polri

Korban tewas diduga tertimbun tanah longsor yang terjadi tak lama setelah keduanya masuk dalam lubang tambang pada Senin (9/1) sore sekitar pukul 16.30 WITA.

"(korban) ditemukan hari Rabu (11/1) sekitar pukul 01.00 WITA," ungkap Kasat Reskrim Polres Bulungan Iptu Mohammad Khomaini dikutip dari Antara, Kamis (12/1).

BACA JUGA: Arif Rahman Tewas di Kamar Hotel, Kondisi Mengenaskan

Perwira pertama Polri mengungkapkan proses evakuasi terhadap kedua korban dibantu petugas kepolisian dengan aparat TNI.

"Saat ini, ada dua saksi yang dimintai keterangan terkait peristiwa terebut di Polsek Sekatak," bebernya.

Kepala Penerangan Korem 092/Maharajalila Mayor Andi Nasharuddin membenarkan terjadinya tanah longsor di lokasi tambang yang menewaskan seorang prajurit TNI ADA.

"Betul, ada kejadian, terang Mayor Andi.

Dia menyebut kasus tersebut kini telah diambil alih Podam VI/Mulawarman.

Pernyataan yang sama juga disampaikan Komandan Denpom VI/3 Bulungan Mayor Andik Saparudin.

"Masalah tersebut sudah ditangani Pomdam VI/Mulawarman, Korem hanya membantu evakuasi, kronologi mungkin bisa ke Denpom," kata Andik.

Berdasarkan informasi dari Camat Sekatak Ahmad Safri, lokasi telah dikosongkan pascakejadian tersebut.

Dia menyampaikan salah satu korban yang merupakan warga sipil berinisial RA telah dikebumikan di Sekatak.

Satu korban lagi yang merupakan anggota TNI AD berpangkat pratu dipulangkan ke daerah asalnya di Palembang, Sumatera Selatan.

Ahmad mengatakan aktivitas pertambangan emas di Desa Tenggiling telah beroperasi hampir satu tahun belakangan.

“Kegiatan itu belum ada setahun, ini lokasi baru di Sekatak yang lebih dekat dengan kampung. Waktu kejadian kondisinya lagi hujan,” kata Ahmad Safri dikutip dari media lokal tempat.

Sebelum peristiwa nahas itu terjadi, Pratu K bersama rekannya ke lokasi tambang emas salah satu warga pada Senin (9/1) siang sekitar pukul 11.00 WITA.

Sekitar pukul 15.30 WITA, Pratu K masuk ke dalam lubang tambang.

Kemudian tak lama sejumlah saksi mendengar suara runtuh di lubang tambang yang di dalamnya ada dua orang, termasuk Pratu K.

Konon sebelum kejadian, pekerja di lokasi itu sempat melarang korban masuk ke dalam lubang tambang, karena kondisi cuaca saat itu sedang hujan. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler