Detik-detik Baku Tembak Prajurit TNI vs KKSB, Pratu Sirwandi Gugur

Selasa, 20 Agustus 2019 – 07:46 WIB
Prajurit TNI. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAYAPURA - Pratu Sirwandi M Sahidillah, prajurit TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) RK 751/VJS, gugur usai baku tembak dengan KKSB (kelompok kriminal separatis bersenjata), Jumat (16/8).

Pratu Sirwandi terkena tembakan di bagian dada dan perut. Jenazahnya dievakuasi dari Jayapura, Papua ke kampung halamannya di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu petang. ini.

BACA JUGA: Prajurit TNI Korban Penembakan KKSB Gugur

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto di Jayapura, mengatakan jenazah prajurit TNI AD kelahiran 24 April 1996 itu pada Senin (19/8) pukul 08.45 Wita, diterbangkan dari Makassar ke Bandara Internasional Lombok juga menggunakan pesawat komersial.

“Selanjutnya dibawa ke kampung halamannya di Desa Selawing, Kecamatan Sakra Selatan, Kabupaten Lombok Timur, NTB,” terangnya.

BACA JUGA: Prajurit TNI Pamtas RI-PNG Berhasil Amankan 3.333 Botol Miras Ilegal

Pratu Sirwandi yang menderita luka tembak di dada dan perut, meninggal dunia dalam perawatan medis di RSUD Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, Sabtu (17/8/2019) pukul 21.35 WIT.

Ia terkena peluru yang ditembakkan KKSB yang diduga pimpinan Egianus Kogoya, di sekitar Km 39 jalan Trans Wamena-Habema, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Jumat (16/8/2019) sekitar pukul 15.30 WIT.

BACA JUGA: Prajurit Penjaga Perbatasan RI - PNG Juga Berperan Sebagai Guru

BACA JUGA: Pernyataan Wali Kota Malang terkait Kabar Pemulangan Mahasiswa asal Papua

Sirwandi sempat menjalani dua operasi di ruang ICU RSUD Wamena, hingga akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.

Kronologis kejadian, berawal saat konvoi kendaraan pengangkut logistik milik satgas pengamanan daerah rawan (pamrahwan) dari Yonif 751/R ditembak secara sporadis oleh KKSB.

Tembakan berasal dari dua arah yaitu ketinggian dan lembah yang berada di kanan dan kiri jalan.

Penembakan sporadis itu terjadi setelah dua unit kendaraan jenis Hilux yang baru selesai mengantar perbekalan untuk personel Pos Pamrahwan TNI yang berada di Mbua, Kabupaten Nduga, Papua.

Dalam posisi terjepit, sebanyak 12 personel TNI yang bertugas mengawal konvoi segera turun meninggalkan kendaraan dan bereaksi dengan membalas tembakan.

Kontak tembak berlangsung selama kurang lebih 20 menit. Tembakan balasan dari para personel TNI membuat kelompok tersebut melarikan diri.

Setelah medan berhasil dikuasai, 2 prajurit TNI dilaporkan menderita luka tembak.

Pratu Pànji tertembak pada bagian lengan kiri dan Pratu Sirwandi tertembak pada bagian dada dan perut serta paha. (anwar/ant/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KRI Teluk Parigi Debarkasi Personel Satgas Pamtas RI – PNG


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler