Detik-Detik Balita Dibanting Ayah Kandung Sampai Meninggal

Selasa, 27 November 2018 – 01:10 WIB
Jenazah Putri yang meninggal karena dibanting ayahnya disemayamkan di kediaman, Jalan Usaha Baru, Parit Langgar, Sungai Renggas, Kubu Raya. Foto: Abdul Halikurrahman/Rakyat Kalbar/JPNN

jpnn.com, KUBU RAYA - Putri yang masih balita meninggal dunia setelah dibanting ayah kandungnya, Supardi, di rumah mereka di Parit Langgar, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sabtu (24/11).

Kejadian memilukan itu membuat Hamisah yang merupakan ibu Putri terguncang.

BACA JUGA: Babi Berkeliaran, Halaman Kantor Polsek Rusak

Dia sempat beberapa kali pingsan saat melihat jenazah putrinya.

"Kejadian itu terjadi sekitar pukul 08:00 pagi," tutur Ketua RT Abdul Syukur sebagaimana dilansir laman Prokal, Senin (26/11).

BACA JUGA: Ismail Teriak Memanggil Istrinya, Astaga

Ulah Supardi membuat warga geger. Para tetangga berdatangan dan memberikan dukungan kepada Hamisah.

Sementara itu, Hamisah mengatakan, suaminya sempat mengaji di ruang tamu sebelum peristiwa memilukan itu terjadi.

BACA JUGA: Dihajar Sampai Babak Belur, MC Dangdut Lelah Cari Gigi Palsu

Hamisah sempat memperhatikan kondisi fisik Supardi yang saat itu terlihat kurang baik.

Menurut Hamisah, suaminya terlihat pucat dan kelelahan. Setelah itu Supardi berbaring di ruang tamu.

"Saya suruh pindah ke dalam, dia pun pindah," kata Hamisah.

Hamisah menambahkan, saat itu Putri sempat bermain dengan Supardi.

"Anak itu dipeluknya, dicium. Saat itu tidak ada gelagat aneh. Biasa saja," ucap Hamisah.

Usai mengeloni sang buah hati, Supardi memaksa Putri untuk tidur. Dia menggendong Putri ke teras rumah.

"Sempat keluar dan menegur tetangga sebelah, sepupu saya juga," ujar Hamisah.

Setelah itu, Supardi memasukkan Putri ke ayunan. Namun, Putri rupanya tidak mau tidur dan malah menangis.

Saat itu Hamisah merasakan gelagat tak biasa dari perilaku suaminya. Sebab, sang suami tak pernah berlaku kasar.

Hamisah lantas mengambil Putri dari ayunan karena si bocah tidak mau berhenti menangis.

 “Saat saya susui sambil baring, diambil dia (suaminya), dibawa keluar rumah. Saya pun mengejarnya dan menarik anak itu. Mamak mertua saya juga teriak," sebut Hamisah.

Hamisah dan Supardi lantas berebutan. Saat itulah emosi Supardi memuncak.

"Dia marah-marah dan membanting  kepala anak saya. Habis itu saya tidak mampu mengingat kejadian lagi," kata Hamisah. (abdul halikurrahman/andi ridwansyah/rakyatkalbar/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terduga Teroris Kalbar Rencanakan Aksi Teror saat Tahun Baru


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler