jpnn.com - Polisi mengungkap sejumlah fakta terkait peristiwa kecelakaan lalu lintas yang menewaskan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Renville Antonio, di Situbondo, Jawa Timur.
Saat kecelakaan terjadi, bendum Demokrat itu mengendarai motor gede (moge) jenis motor Harley Davidson.
BACA JUGA: Innalilahi, Bendahara Umum Demokrat Renville Antonio Meninggal Dunia
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur Kombes Komarudin menyebut sopir pikap berinisial MDS (19) yang terlibat kecelakaan dengan Renville ternyata tidak punya surat izin mengemudi (SIM).
BACA JUGA: Eks Staf Ahli DPD yang Laporkan Senator RAA ke KPK Merasa Diintervensi
"Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pengemudi pikap bernopol P 9308 NY, MDS, tidak memiliki SIM," kata Kombes Komarudin.
Hingga kini pihaknya masih melanjutkan penyelidikan guna mengungkap secara detail kronologi kejadian dan mengumpulkan bukti-bukti tambahan.
BACA JUGA: Kodam Bukit Barisan Gagalkan Peredaran Narkoba di 3 Provinsi, 10 Pelaku Diserahkan ke Polisi
Dari hasil penyelidikan Tim Traffic Accident Analysis Team (TAA) yang melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi, menyimpulkan kronologi kecelakaan bermula saat MDS mengemudikan pikapnya dari arah barat menuju timur.
Saat hendak berhenti di sebuah toko bangunan untuk membeli material, MDS bermaksud berbelok ke kanan.
Pada saat yang bersamaan, sepeda motor Harley Davidson yang dikendarai Renville Antonio melaju dari arah berlawanan.
Manuver mendadak MDS membuat moge yang dikendarai Renville membentur pikap.
Benturan keras tersebut membuat Renville terpelanting sejauh kurang lebih 40 meter ke sisi kanan jalan, menghantam pohon, dan vas bunga di pinggir jalan.
Akibat luka parah di kepala, Renville meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).
Menurut Komarudin, kejadian ini bukan tabrakan frontal, melainkan serempetan.
"Bukti di lapangan menunjukkan benturan terjadi di bagian depan kanan pikap, tepatnya di dekat pintu sebelah kanan. Motor Harley Davidson menyambar bagian tersebut dari sisi kiri," ujarnya.
Ketidakadaan SIM pada MDS menjadi poin penting dalam penyelidikan. Kasus ini menjadi sorotan publik, mengingat korban merupakan tokoh penting di Partai Demokrat.
Polisi berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi keluarga korban.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas dan memastikan memiliki SIM yang sah untuk mencegah kejadian serupa terulang," ujarnya.(ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam