Detik-detik Bunda Lompat ke Sungai saat Anak Diseret Buaya

Rabu, 11 Juli 2018 – 00:44 WIB
Rasimah (37) saat merawat buah hatinya YP di kediamannya di Desa Teluk Dawan, Kecamatan Muara Sabak Barat, Tanjab Timur. Foto: JONIHARTANTO/JAMBI EKSPRES/JPNN.com

jpnn.com - Rasimah (37), seorang ibu yang nekat terjun ke sungai di malam gelap untuk menyelamatkan buah hatinya dari cengkeraman buaya ganas. Bagaimana kisahnya?

JONI HARTANTO, MUARASABAK

BACA JUGA: Anak Diseret Buaya, Ibunya Lompat ke Sungai, Heroik!

YP (12), murid kelas 6 SD, warga Desa Teluk Dawan, Kecamatan Muara Sabak Barat, masih terbaring lemah di tempat tidur. Ia terlihat ditemani ibunda tercintanya Rasimah (37), saat disambangi Jambi Ekpress (Jawa Pos Group), Senin (9/7), di kediamannya di Desa Teluk Dawan.

Wajahnya masih terlihat sayu, meski guratan-guratan keceriaan mulai menyamar di wajah polos itu.

BACA JUGA: Nyaris Tertangkap, Buaya di Kali Grogol Diduga Stres

Wajar saja, YP masih trauma. Kejadian Sabtu lalu (7/7) yang nyaris merenggut nyawanya, mungkin masih terngiang-ngiang. Untung saja, ia memiliki seorang ibu tangguh yang siap menyabung nyawa demi dirinya. Dialah Rasimah (37), yang sampai hari ini masih setia menemaninya di sisi pembaringan.

Tidak susah mencari alamatnya Rasimah. Seluruh warga di Desa Teluk Dawan mengenal Rasimah. Jarak kediaman Rasimah dengan pusat Kota Tanjab Timur di Muara Sabak Barat, hanya sekitar 10 menit perjalanan menggunakan kendaraan roda dua.

BACA JUGA: Nana Menyelam, Buaya Berenang di Atas Kepalanya, Ngeri!

Untuk menuju kediamannya, ada pula jalan setapak beton yang hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua saja.

Rasimah mendiami rumah panggung berdinding papan. Lokasinya tidak beberapa jauh dari bibir sungai Teluk Dawan. Hanya sekitar 3 meter.

‘’Saat air lagi surut, memang sering ada penampakan buaya, terutama di malam hari di sekitar kediaman kami,’’ ujar Rasimah membuka pembicaraan.

Selama ini, kata Rasimah, warga Teluk Dawan kebanyakan mengambil air sungai menggunakan mesin Sanyo untuk berbagai keperluan. ‘’Sungai ini memang banyak dimanfaatkan oleh warga di Desa Teluk Dawan ini untuk berbagai keperluan. Sebagian warga ada yang membuat tempat pemandian di bibir sungai dan ada juga yang langsung menyedotnya pakai mesin pompa air,’’ katanya.

Rasimah kemudian menceritakan kisah anaknya YP yang Sabtu malam lalu dicengkwram buaya ganas.

Dia cerita, pada Sabtu malam (7/7), sekitar pukul 22.30 WIB, YP (12) yang merupakan anak keduanya bersama sang suami, Usman (53), berniat mengambil air menggunakan ember di Sungai Teluk Dawan di depan rumahnya.

Saat itu, kondisi air tengah pasang besar. YP berinisiatif mengambil air untuk menyiram kembang di halaman rumahnya.

Namun naas, saat melontarkan ember ke sungai, seketika lengan kanannya diterkam buaya. Binatang ganas itu kemudian menyeret YP hingga ke tengah sungai.

Mendengar teriakan warga sekitar, Rasimah yang saat itu berada di dalam rumah, langsung berlari ke luar dan tanpa pikir panjang terjun ke sungai berenang mengejar anaknya yang diseret buaya ke tengah sungai.

‘‘Malam itu saya tidak tahu lagi apa yang harus saya lakukan. Saya melihat anak saya diseret buaya ke tengah, dan saya langsung terjun dan berenang untuk menyelamatkan anak saya,’‘ ungkap Rasimah.

Saat itu, katanya, yang terpikir hanya bagaimana cara menyelamatkan putranya. Tidak ada lagi pikiran yang lain, apalagi rasa takut. Hilang sama sekali.

‘’Pokoknya saya harus menyelematkan anak saya. Saya tidak sempat berfikir lagi, saya nekat terjun ke sungai yang airnya tengah pasang dan di tengah gelap,’’ sebutnya.

Saat berada di tengah sungai, kenang Rasimah, warga yang sudah banyak berada di bibir sungai menggunakan lampu senter melihat anaknya hanya terlihat kepalanya yang mengapung dengan kondisi sangat lemas.

‘’Remang-remang saya melihat kondisi anak saya yang lepas dari gigitan buaya di tengah sungai dengan kondisi lemas. Saya langsung berenang dan memegang tubuhnya, kemudian membawanya berenang ke tepi. Alhamdulillah dia berhasil selamat,’’ terangnya.

Sementara itu, ayahanda YP, Usman berharap, dengan kejadian ini pemerintah bisa mengambil tindakan. Paling tidak memasang pagar di sepanjang bibir sungai agar tidak ada anak-anak yang main dekat dengan sungai.

‘‘Mana yang lebih berharga nyawa manusia atau buaya. Kalau masyarakat yang membunuh buaya ada hukumnya, sementara kalau buaya yang memangsa manusia bagaimana,’’ keluhnya.

Kapolsek Sabak Barat, IPDA Ika Widaymiko, saat dikonfirmasi sehari sebelumnya, mengatakan, korban YP berhasil diselamatkan.

Menurutnya, memang kerap terjadi warga di terkam buaya di sepanjang aliran Sungai Teluk Dawan. Sebab, sungai tersebut merupakan tempat habitat buaya muara.

‘‘Memang sungai ini tempat habitatnya, dan kerap kali terjadi warga diterkam buaya,’‘ tuturnya.

Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi lagi, dalam waktu dekat akan dilakukan koordinasi antarpihak camat dan BKSDA, agar manusia yang tinggal di pinggiran sungai bisa saling hidup berdampingan tanpa harus ada korban.

‘‘Kita juga mengimbau, agar masyarakat terus waspada dan berhati-hati saat berada di pinggir sungai, karena sungai ini tempat habitatnya buaya muara,’‘ pungkasnya. (*)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buaya Berenang di Pantai, Warga Heboh


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler