Detik-detik Kecelakaan Maut di Tanjakan Erek-erek

Minggu, 15 April 2018 – 12:04 WIB
Jenazah. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BANYUWANGI - Kecelakaan maut terjadi di Tanjakan Erek-erek lereng Gunung Ijen, Banyuwangi, Jatim, Sabtu (14/4).

Pasangan suami istri (pasutri) asal Kampung Singoatmojo, Desa/Kecamatan Arjasa, Situbondo (STB), ditemukan meninggal dunia dalam posisi terkapar setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Motor yang dikendarai pasutri tersebut diduga mengalami rem blong di jalan menurun tak jauh dari tikungan Erek-erek.

BACA JUGA: Rombongan Pengajian Kecelakaan, Dua Tewas

Pasutri asal STB yang berpulang itu adalah Choirul Faizin Asari, 30, dan Nurhatimah, 32. Keduanya diketahui mengendarai motor Honda Vario P 6023 EY.

Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Kanitlaka) Polres Banyuwangi Ipda Ardhi Bitha Kumala mengatakan, pihaknya sudah memintai keterangan beberapa saksi. Menurut saksi yang berada di lokasi kejadian, awalnya motor Honda Vario Nopol P 6023 EY yang dikendarai oleh Choirul dan istrinya itu melaju dari arah barat.

BACA JUGA: Bus ALS vs Truk di Jalinsum, Empat Orang Meninggal Dunia

Sesampainya di lokasi kejadian, tepatnya di jalan menikung dan menurun tajam itu, tiba-tiba mengalami blong rem depan. Karena jalan menurun tajam dan motor melaju kencang, pengendara tidak bisa menguasai laju kendaraannya.

Motor tersebut akhirnya out of control (oleng) lalu menabrak serumpun pohon pinus berukuran besar di pinggir jalan.

BACA JUGA: Rem Blong, Truk Lindas Tiga Pekerja Pelebaran Jalan, 2 Tewas

Akibat kecelakaan tunggal itu, pasutri asal STB tersebut mengalami benturan sangat keras. Nyawa keduanya tak bisa diselamatkan dan meninggal dunia di lokasi kejadian. ”Setelah meninggal dunia, korban kemudian di bawa ke RSUD Blambangan Banyuwangi,” ujar Ardhi.

Dari hasil olah TKP kecelakaan maut ini, petugas juga menemukan adanya bekas tabrakan pada pohon. Petugas juga menemukan sisa darah korban yang masih menempel di rumpun pohon pinus besar. Kondisi bagian depan motor ringsek dan rusak berat.

Di tikungan tersebut, kata Ardhi, sebelumnya telah dipasang rambu-rambu garis pembatas. Pemasangan rambu itu bertujuan agar pengendara lebih berhati-hati.

Dia juga mengimbau agar masyarakat yang hendak ke tempat wisata Kawah Gunung Ijen yang menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, lebih dahulu mempersiapkan kondisi kendaraannya dengan baik.

”Saran kami, gunakan kendaraan yang manual dan hindari menggunakan kendaraan jenis matic. Karena jalur yang akan dilintasi sangat ekstrem,” ujarnya.

Ardhi mengakui, kawasan Erek-erek terkenal dengan tanjakan dan medan jalan menurun curam. Selain kondisi kendaraan, dia juga menyarankan agar pengendara juga menyiapkan kondisi kesehatan.

”Apabila lelah, lebih baik istirahat terlebih dahulu. Jangan memaksa berkendara dalam kondisi lelah,” imbaunya. (ddy/bay/c1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Danarto, Sastrawan Senior Penulis Cerpen


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler