Detik-detik Kepergian Ibunda Melly Goeslaw yang Mengharukan

Sabtu, 07 Februari 2015 – 03:19 WIB
Detik-detik Kepergian Ibunda Melly Goeslaw yang Mengharukan. Foto Nyata/JPNN.com

jpnn.com - Baru ditinggal mama pada 11 Januari 2015, Melly Goeslaw tentu saja masih merasa kehilangan. Detik-detik kehilangan sang bunda diceritakannya kembali.

Hujan deras yang mengguyur Jakarta sepanjang hari itu, Senin (12/1), seolah ikut mengiringi kesedihan Melly Goeslaw. Pencipta lagu Bunda itu baru saja kehilangan sang bunda, Ersi Sukaesih, untuk selama-lamanya. Ersi meninggal dunia dalam usia 63 tahun di RS Premier Bintaro karena sakit, Minggu (11/1) sekitar pukul 18.45 WIB.

BACA JUGA: Elvira Optimistis Raih Impian Selanjutnya, Apa Itu?

Kepergiaan sang bunda, Ersi Sukaesih, sangat mengejutkan Melly Goeslaw, Anto Hoed (suaminya) kedua anak lelaki, Anakku Lelaki Hoed (Ale), Pria Bernama Hoed (Abe) dan keluarga besar mereka. Sebab seminggu sebelumnya, kondisi sang bunda baik-baik saja.

Karena itu Melly dan keluarganya tak ragu untuk berangkat liburan ke Bangkok selama 5 hari. Mereka meninggalkan Jakarta pada Minggu (4/1). Saat dalam penerbangan balik ke Jakarta, sesuatu terjadi pada ibunya yang berusia 63 tahun itu.

BACA JUGA: Siti Badriah Putus Cinta 2 Minggu Lalu, Sakitnya Masih Terasa

”Manager saya WhatsApp kalau sudah mendarat segera telpon. Pas aku telpon, ternyata mama sudah di ICU RS Premier Bintaro,” cerita Melly kepada Nyata di kediamannya, Puri Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (12/1). Seingat Melly, mendiang ibunya memiliki riwayat diabetes sejak 2009.

Beberapa hari sebelum masuk rumah sakit, Ersi sempat mengikuti arisan di komplek kediamannya. Kepada beberapa teman arisan ia mengungkapkan kalau kakinya terpentok meja dan luka. Rupanya, Ersi menganggap hal itu sebagai luka biasa.

BACA JUGA: Ini Sosok Pendeta yang Bikin Jessica Iskandar Terpojok

Tanpa disadarinya, luka tersebut terbuka dan menyebabkan masuknya bakteri yang kemudian menyebar dalam darah.

”Diagnosa dokter mengalami sepsis, bakterinya masuk ke dalam darah dan cukup serius. Makanya mama harus masuk ICU. Jumat (9/1) masuk rumah sakit, Sabtu koma, Minggu meninggal,” beber Melly dengan suara lirih.

Saat sakaratul maut, Melly berada di sisi sang ibu. Dia yang menuntun ibunya lewat lantunan ayat suci Alquran. ”Saya bisikkan terus di telinganya. Alhamdulillah enggak sulit meninggalnya,” ujarnya. Menurut Melly, selama ini fisik ibunya termasuk kuat.

Selain memiliki diabetes, Ersi juga penderita asma. Melly masih teringat ketika duduk di bangku SMA, ia menyaksikan ibunya hampir meregang nyawa karena asma kronis.  ”Setelah asma, mama kena diabetes. Jadi komplikasi antara asma dan diabetes. Kalau lagi kambuh, obatnya bisa nabrak-nabrak. Tapi saya lihat mama kuat. Nggak pernah mengeluh soal penyakitnya, itu yang saya pelajari,” tutur Melly.

Meski harus kehilangan orang tersayang, Melly mengaku sangat ikhlas dengan kepergian sang bunda. ”Saya dan adik saya lega karena beliau sudah selesai bertarung dengan penyakitnya selama ini,” ujarnya ikhlas. Melly dan keluarga besarnya tidak memiliki firasat apapun bakal ditinggal pergi ibunya.

Namun ia ketika bulan lalu ibunya minta dibuatkan kartu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). ”Mama ngotot minta dibuatkan BPJS karena katanya mau sakit nih. Katanya kalau sakit bisa pakai BPJS. Walaupun akhirnya enggak kepakai juga sekarang,” sesalnya.

Menjelang keberangkatan Melly dan keluarga liburan ke Bangkok, Ersi juga sempat minta ditinggalin uang. ”Karena katanya takut pas sakit nggak ada saya. Jadi bisa ke dokter sendiri,” tuturnya. (bunga/fr/nyata/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketika Hijab Menjadi Tren, Biduanita Cantik Ini pun Menutup Aurat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler