jpnn.com, TEXAS - MotoGP Amerika menjadi saksi bagaimana Marc Marquez menjawab semua kritik yang dia dapat usai membalap ugal-ugalan di Argentina, dua pekan lalu. Pada race di Circuit Of The Americas (COTA), Austin, Texas, Senin (23/4) dini hari, Marquez menjadi juara, sekaligus mencatatkan enam kemenangan beruntun di Austin.
Semua diawali dengan start mulus. Marquez memulai balapan sebagai terdakwa. Dia divonis penalti grid turun tiga posisi start. Saat kualifikasi, pembalap Repsol Honda berusia 25 tahun itu sebenarnya mencatat pole position. Namun karena dianggap mengganggu laju Maverick Vinales, Marquez harus start dari posisi keempat.
BACA JUGA: MotoGP Amerika: Antara Marc Marquez, Dinner dan Nicky Hayden
Namun, saat balapan dimulai, dia langsung menyalip Vinales dan menempatkan Kuda Besinya di urutan kedua, di belakang Andrea Iannone sebelum tikungan pertama.
Tak butuh lama, belum tuntas satu lap balapan, Marquez langsung memimpin.
BACA JUGA: Marc Marquez Catat 6 Kemenangan Beruntun di MotoGP Amerika
Marquez sempat disalip (satu-satunya selama balapan) oleh Iannone, namun hanya sekejap.
Setelah itu Marquez tak tertandingi, tak lagi mendengar deru mesin rider di belakangnya.
Saat melintasi garis finis, Marquez tak lupa dengan jasa timnya yang telah bekerja keras buat dia.
Marquez membuat gesture apresiasi, salut atau berterima kasih kepada krunya.
Saat victory lap, Marquez tidak membawa bendera kebesarannya bernomor 93. Namun dia memilih nomor 69, bendera kebesaran milik Nicky Hayden, pembalap Amerika Serikat yang meninggal karena kecelakaan saat bersepeda Mei 2017. Marquez mengaku ingin menghormati juara dunia MotoGP 2006 itu dalam balapan pertama di Austin sejak MotoGP kehilangan Hayden.
Kemenangan pertama Marquez di MotoGP 2018 ini membuat pembalap yang sering datang ke Indonesia itu kini untuk sementara berada di peringkat kedua klasemen MotoGP 2018, hanya satu poin di bawah Andrea Dovizioso. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apa yang akan Terjadi di MotoGP Amerika? Klik Ini!
Redaktur & Reporter : Adek