Detik-detik Mencekam Tragedi Kanjuruhan versi Bek Asing Arema FC

Selasa, 04 Oktober 2022 – 13:40 WIB
Bek asing Arema FC, Sergio Silva mencoba membatasi pergerakan striker Persib Bandung, David da Silva. Foto: Liga Indonesia Baru.

jpnn.com - Bek Asing Arema FC Sergio Silva mengungkapkan detik-detik mencekam sebelum Tragedi Kanjuruhan terjadi.

Pemain asal Portugal itu merasakan langsung suasana mencekam di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu.

BACA JUGA: Pelatih Arema FC Singgung Soal Aparat dalam Tragedi Kanjuruhan

Silva mengatakan sejumlah Aremania -suporter Arema- menyerbu masuk ke dalam lapangan setelah tim berjuluk Singo Edan itu takluk 2-3 melawan Persebaya Surabaya.

Para pemain Arema pun bergegas menuju ruang ganti untuk menyelamatkan diri.

BACA JUGA: Inter vs Barcelona: Xavi Hernandez Kehilangan 5 Pemain

"Meski kalah, kami berencana mengitari stadion (Kanjuruhan, red) untuk menghormati para suporter (Aremania). Namun, kami melihat indikasi beberapa suporter masuk ke lapangan," ucap Sergio dilansir A Bola.

"Saya pikir mereka datang untuk memberi dukungan, bukan untuk menyerang, tetapi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, lebih baik kami pergi ke ruang ganti," tambah dia.

BACA JUGA: Arkhan Kaka Borong 4 Gol, Timnas U-17 Indonesia Bantai Guam

Silva kemudian menceritakan bagaimana mencekamnya susasana di dalam ruang ganti. Dia bersama sejumlah penggawa Arema, bahkan menghabiskan empat atau lima jam sebelum akhirnya meninggalkan Stadion Kanjuruhan.

"Kami menghabiskan empat atau lima jam di ruang ganti, dijaga dengan meja dan kursi yang menahan pintu," kata Silva.

"Kami merasa sedikit aman, tetapi kami tidak tahu apa-apa, sebab ada banyak kebisingan, keributan, dan jeritan di koridor," Silva menambahkan.

Silva kemudian baru mengetahui jeritan itu datang dari para suporter yang menderita dengan situasi di Stadion Kanjuruhan. Dia pun melihat beberapa di antara mereka meregang nyawa.

"Mereka yang tewas dan terluka dievakuasi. Beberapa orang meninggal di dekat pemandian. Saya juga melihat mobil polisi terbakar, koridor penuh darah, sepatu orang-orang, dan ini tidak ada hubungannya dengan sepak bola," tambah Sergio.

Inisden di Stadion Kanjuruhan setidaknya menyebabkan 125 orang tewas. 

Akibat peristiwa mengerikan itu, PSSI beserta PT LIB menunda kompetisi Liga 1 2022/23 untuk sementara waktu.(mcr15/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler