Detik-detik Mengerikan Jembatan Widang Ambruk

Rabu, 18 April 2018 – 08:07 WIB
Jembatan Widang ambruk Selasa(17/4). Foto: Anjar Dwi Pradipta/Radar Lamongan/JPNN.com

jpnn.com, TUBAN - Jembatan Widang ambruk pada Selasa (17/4) sekitar pukul 10.45 Wib mendapat perhatian luas masyarakat.

Jembatan Widang yang ambruk itu merupakan Jembatan Cincin lama sisi barat penghubung Kecamatan Babat, Lamongan – Kecamatan Widang, Tuban, jatim.

BACA JUGA: Truk di Jembatan Widang Ambruk Sulit Dievakuasi

Akibatnya dua truk tronton muatan limbah smelter, satu dump truk muatan pasir, dan motor bebek terperosok masuk ke dalam daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo pemisah Lamongan - Tuban.

BACA JUGA: Jembatan Ambruk di Minahasa Utara, 2 Pekerja Tertimbun

Muhlisin, sopir truk tronton (nopol belum diketahui) tewas di tempat kejadian perkara (TKP). Muslisin dilarikan ke RSUD Dr Soegiri Lamongan. Sedangkan, Saiful Arif, sopir truk tronton nopol S8569 UE yang selamat berada di Mapolsek Widang untuk dimintai keterangan.

Kronologi ambruknya jembatan berawal saat truk tronton dikemudikan Saiful Arif, 35, berjalan di depan truk tronton dikemudikan Muhlisin. Dua truk muatan limbah smelter itu berjalan sejajar melintas di jembatan cincin Babat – Widang.

BACA JUGA: Jembatan Putus, Satu Orang Tewas

‘’Saya menyadari jika ada truk yang akan menyalip,’’ tutur Saiful Arif saat dikonfirmasi di Mapolsek Widang, Tuban.

Selanjutnya dump truk muatan pasir (belum diketahui nopolnya) akan menyalip kendaraan truk S 8569 UE (belum diketahui nopolnya) dikemudikan Samsul Arif. Sedangkan, di belakang truk Ubaidilah Masum membonceng Muhammad Rizal Afifudin. Tak lama berselang, jembatan patah dan ambruk.

‘’Kejadiannya sangat cepat,’’ ungkapnya. Tiga truk dan satu motor tersebut terperosok ke DAS Bengawan Solo. Posisi dump truk muatan pasir posisinya bersebelahan dengan truk tronton yang dikemudikan Muhlisin.

Sedangkan, truk tronton nopol S 8569 UE terbalik dan menimpa truk tronton yang dikendarai Muhlisin. Empat korban selamat, sedangkan Muhlisin meninggal akibat tergencet.

‘’Setelah kejadian, saya langsung mengabari rekan-rekan truk lainnya,’’ katanya. M. Rizal mengalami luka di tangan dan pinggang. Staf salah satu koperasi bersama Ubaidilah, korban yang juga rekan kerjanya di rawat di Puskesmas Widang.

‘’Dua di rawat disini (Puskesmas Widang). Sedangkan, korban tewas di bawa ke RSUD Dr Soegiri Lamongan,’’ terang Nur Kholik, perawat Puskesmas Widang, Tuban.

Berdasar hasil pemeriksaan, jelas dia, Ubaidilah tak mengalami luka apapun. Hanya mengalami shock. Sedangkan, nyeri pinggang yang dirasakan Rizal bukan merupakan patah tulang. Setelah dinyatakan hanya mengalami luka ringan, keduanya dipulangkan kemarin sore.

‘’Hanya mengalami luka ringan. Sudah bisa pulang hari ini juga,’’ katanya.

Ubaidilah menjelaskan, saat kejadian dirinya ke rumah M. Rizal sekitar pukul 09.00 Wib dari Tuban. Setelah itu, keduanya hendak melanjutkan pekerjaan ke Widang.

Ubaidilah tak merasakan hal janggal di Jembatan Cincin lama, yakni tak tanda-tanda kerusakan jembatan. Namun, saat berada di belakang tiga truk tiba-tiba bagian depan jembatan ambruk. Untung keduanya itu bisa terlepas dari motor yang tergencet di bawah badan truk. Motor inventaris di kantor kedua korban berada yang berhasil dievakuasi sekitar pukul 12.15 Wib.

‘’Tidak ada bunyi dan tanda jembatan rusak. Tiba-tiba langsung ambruk gitu saja. Seingat saya, hanya saya dan teman saya ini yang mengendarai motor,’’ tukasnya.

Suara ambruknya jembatan cukup keras, hingga terdengar hingga jarak 200 m dari TKP. Yusron, warga Babat menjelaskan, dirinya dan warga lainnya langsung menuju ke TKP untuk menyelamatkan korban. Namun, proses evakuasi korban Muhlisin cukup sulit, karena posisinya yang tergencet di dalam truk.

‘’Cukup kaget melihat jembatan sudah dalam keadaan seperti ini. Setelah saya berenang ke dalam, ternyata juga ada motor. Tapi berapa pastinya saya belum tahu,’’ tukasnya.

Hingga tadi malam, petugas terkait masih kesulitan untuk melakukan evakuasi ketiga truk tersebut. Crane dari JOB- PPEJ Soko, CV Berdikari Jenu belum mampu mengangkat beban truk yang terjebur di DAS Benagawan Solo. Namun, petugas masih melakukan upaya untuk mengevakuasi ketiga kendaraan bertonase berat tersebut. (ind)

Kronologi Ambruknya Jembatan Cincin Babat – Widang:

 - Kendaraan truk tronton nopol S 8569 UE dikemudikan Saiful Arif, 35, berjalan di depan truk tronton dikemudikan Muhlisin. Dua truk muatan limbah smelter itu berjalan sejajar melintas di jembatan cincin Babat – Widang kemarin siang (17/4).

- Selanjutnya dump truk muatan pasir (belum diketahui nopolnya) akan menyalip kendaraan truk S 8569 UE (belum diketahui nopolnya) dikemudikan Samsul Arif. Sedangkan, di belakang truk Ubaidilah Masum membonceng Muhammad Rizal Afifudin.

- Tak lama berselang, jembatan patah dan ambruk. Tiga truk dan satu motor tersebut terperosok ke DAS Bengawan Solo.

- Posisi dump truk muatan pasir posisinya bersebelahan dengan truk tronton yang dikemudikan Muhlisin.

- Sedangkan, truk tronton nopol S 8569 UE terbalik dan menimpa truk tronton yang dikendarai Muhlisin.

-Empat korban selamat, sedangkan Muhlisin meninggal akibat tergencet.

- Hingga Selasa malam, petugas terkait masih kesulitan untuk melakukan evakuasi ketiga truk tersebut. Crane dari JOB- PPEJ Soko, CV Berdikari Jenu belum mampu mengangkat beban truk yang terjebur di DAS Benagawan Solo.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berita Terbaru Jembatan Babat Ambruk, Ini Daftar Korbannya


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler