jpnn.com - JPNN.com - -Bupati Katingan, Kalimantan Tengah, Ahmad Yatenglie, tertangkap basah sedang berduaan dengan Farida Yeni, istri seorang anggota polisi Aipda SH, pada Kamis (5/1) sekitar pukul 02.00 WIB.
Peristiwa berawal saat Aipda SH pulang dari Kota Sampit, tetapi saat tiba di rumah tidak dapat menemukan kunci rumah.
BACA JUGA: Rumah Pink Saksi Bisu Ulah Oknum Bupati-Istri Polisi
Pasalnya kunci tersebut dibawa oleh istrinya, Farida Yeni karena ada dinas malam.
Kemudian, Aipda SH pergi ke Rumah Sakit Mas Amsyar Kasongan untuk mencari istrinya. Sesampainya di rumah sakit tidak ditemukan Farida Yeni.
BACA JUGA: Oknum Bupati Digerebek Tanpa Busana Bareng Istri Polisi
Polisi itupun melanjutkan pencarian ke Jalan Nangka Kelurahan Kasongan Lama.
Di sana dia melihat tas dan rokok milik Farida di sebuah rumah. Melihat semua itu dia langsung mendobrak pintu dan masuk ke dalam.
BACA JUGA: Sssttt... Ini Tanda Si Dia Mengkhianati Anda
Diapun langsung kaget ketika membuka pintu kamar dan mendapati istrinya sedang tidur bersama Yatenglie tanpa busana.
Tidak terima melihat istrinya selingkuh, Aipda SH langsung melaporkan keduanya ke Polsek Katingan Hilir.
Polisi bergerak cepat dan langsung membawa bupati dan Faridake Polda Kalteng guna pemeriksaan lebih lanjut.
Pantauan Kalteng Pos (Jawa Pos Group), keduanya digiring ke ruangan Reskum Polda Kalteng dan menjalani pemeriksaan berupa tes urine, dan visum.
Setelah itu, keduanya dibawa ke ruang atas Gedung Reskum untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Dokter Forensik RSUD Doris Sylvanus, dr Ricka Brilianty Zaluchu membenarkan yang diperiksa di dalam adalah bupati dan kekasih gelapnya.
Dr. Ricka juga membenarkan telah melakukan visum terhadap keduanya. Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala BNNP Kalteng, Sinurat yang ikut berada di dalam ruangan saat pemeriksaan.
Dia juga membenarkan pihak kepolisian juga melakukan tes urin terhadap keduanya. “Hasilnya apa, tunggu aja dari kepolisian,” tukas Sinurat, Kamis sore (5/1).
Kabid Humas Polda Kalteng, AKBP Pambudi Rahayu menyebutkan, yang bersangkutan kini sedang dimintai keterangan secara intensif .
Pemeriksaan dilakukan secara terpisah oleh penyidik dari Subdit Renakta Ditreskrimum. “Kita minta keterangannya dulu. Untuk selesainya belum bisa dipastikan,” ujarnya.
Sebelum dimintai keterangan, pihak Ditreskoba dibantu Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalteng melakukan tes urine terhadap keduanya. Namun, hasilnya sementara negatif.
Juga dilakukan pemeriksaan visum dari dokter forensik dari RSUD dr Doris Sylvanus, dr Ricka Brilianty untuk memastikan apakah ada tindakan persetubuhan sebelumnya.
“Untuk statusnya masih belum ditentukan. Masih menunggu hasil pemeriksaan,” ungkap Pambudi.(awa/ram)
Redaktur : Tim Redaksi