JAKARTA--Jelang Hari Pers Nasional (HPN) yang akan jatuh pada 9 Februari nanti, Dewan Pers, Serikat Perusahaan Pers (SPS) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) datang menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantornya, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/1).
Beberapa yang datang di antaranya Ketua Dewan Pers Bagir Manan, Menteri BUMN dan Ketua Serikat Perusahaan Pers (SPS) Dahlan Iskan, Ketua PWI Margiono, Ketua Dewan Kehormatan PWI Tarman Azzam dan Anggota Dewan Penasihat PWI Sabam Siagian. Selain itu juga hadir Gubernur Sulawesi Utara Sinyo H. Sarundajang, Sekretaris Daerah Provinsi Sulut Mokodongan, Ketua Panitia HPN 2013 Mohamad Ihsan dan Bendahara PWI/Panitia HPN, Budi Rahman Hakim.
Mereka membahas persiapan HPN yang akan diselenggarakan di Manado dan dihadiri oleh Presiden serta jajarannya.
"Menyampaikan berbagai program yang akan dilaksanakan di manado dan meminta keiikutsertaan Presiden dalam mensuskseskan program itu. SPS akan ada program sendiri. Akan berikan penghargaan. Selain itu ada pameran misalnya pameran dari wartawan wanita kita dan sarasehan wartawan kita," ujar Ketua Dewan Pers Bagir Manan dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (29/1).
Dalam pertemuan itu dibahas juga kedudukan pers di tahun politik 2013 dan 2014. Presiden meminta pers mlakukan dua hal yaitu mengawal proses demokrasi berjalan baik karena pemilu bagian dari pematangan demokrasi Indonesia. Selain itu, mendukung usaha Dewan Pers bersama asosiasi pers misalnya pemikiran untuk membentuk Dewan Pers ASEAN karena itu akan memberikan manfaat bagi Indonesia
Selain itu, Presiden juga mengapresiasi selama ini peringatan HPN dapat dilaksanakan dengan sukses, dan membawa dampak positif bagi daerah yang menyelenggarakannya.
"Presiden menyebutkan mulai 2013 ini dan 2014 dicanangkan di Manado, pers mulai peran aktif dalam proses Pemilu dan Demokrasi, memberikan peluang dan kesempatan selebar-lebarnya untuk para pelaku untuk mengembangkan demokrasi yang sehat," ujar Ketua PWI Margiono dalam kesempatan yang sama.
Menurut Margiono, pada peringatan HPN ini juga akan dibahas perlindungan pemerintah terhadap kerja pers, penyelesaian kasus kekerasan pada wartawan yang belum selesai ditangani penegak hukum, sampai dengan peningkatan kesejahteraan wartawan yang selama ini belum diperhatikan seutuhnya. (flo/jpnn)
Beberapa yang datang di antaranya Ketua Dewan Pers Bagir Manan, Menteri BUMN dan Ketua Serikat Perusahaan Pers (SPS) Dahlan Iskan, Ketua PWI Margiono, Ketua Dewan Kehormatan PWI Tarman Azzam dan Anggota Dewan Penasihat PWI Sabam Siagian. Selain itu juga hadir Gubernur Sulawesi Utara Sinyo H. Sarundajang, Sekretaris Daerah Provinsi Sulut Mokodongan, Ketua Panitia HPN 2013 Mohamad Ihsan dan Bendahara PWI/Panitia HPN, Budi Rahman Hakim.
Mereka membahas persiapan HPN yang akan diselenggarakan di Manado dan dihadiri oleh Presiden serta jajarannya.
"Menyampaikan berbagai program yang akan dilaksanakan di manado dan meminta keiikutsertaan Presiden dalam mensuskseskan program itu. SPS akan ada program sendiri. Akan berikan penghargaan. Selain itu ada pameran misalnya pameran dari wartawan wanita kita dan sarasehan wartawan kita," ujar Ketua Dewan Pers Bagir Manan dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (29/1).
Dalam pertemuan itu dibahas juga kedudukan pers di tahun politik 2013 dan 2014. Presiden meminta pers mlakukan dua hal yaitu mengawal proses demokrasi berjalan baik karena pemilu bagian dari pematangan demokrasi Indonesia. Selain itu, mendukung usaha Dewan Pers bersama asosiasi pers misalnya pemikiran untuk membentuk Dewan Pers ASEAN karena itu akan memberikan manfaat bagi Indonesia
Selain itu, Presiden juga mengapresiasi selama ini peringatan HPN dapat dilaksanakan dengan sukses, dan membawa dampak positif bagi daerah yang menyelenggarakannya.
"Presiden menyebutkan mulai 2013 ini dan 2014 dicanangkan di Manado, pers mulai peran aktif dalam proses Pemilu dan Demokrasi, memberikan peluang dan kesempatan selebar-lebarnya untuk para pelaku untuk mengembangkan demokrasi yang sehat," ujar Ketua PWI Margiono dalam kesempatan yang sama.
Menurut Margiono, pada peringatan HPN ini juga akan dibahas perlindungan pemerintah terhadap kerja pers, penyelesaian kasus kekerasan pada wartawan yang belum selesai ditangani penegak hukum, sampai dengan peningkatan kesejahteraan wartawan yang selama ini belum diperhatikan seutuhnya. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Irwansyah Ngaku Diperlakukan Baik
Redaktur : Tim Redaksi