”Larasati merupakan perempuan cantik titisan dewi ular. Aku mengoda anak-anak muda di sekitar Pantai Selatan dengan kecantikan aku, untuk menjadi korban,” katanya di sela syuting film itu di Cinere, Depok, kemarin (14/1).
Harus terbiasa memegang ular menjadi tantangan terbesar dari keterlibatannya dalam film tersebut. ”Ada ular kecil dan besar, dan saya harus siap berhadapan dengan itu,” ungkap aktris kelahiran Jember, Jawa Timur, 18 Desember 1985 itu.
Seperti biasa, dia sudah melakukan ritual khusus sebelum memulai syuting yang dilakukan di Pantai Selatan. Dia mengaku tidak takut hal mistis yang mungkin akan terjadi selama syuting.
Pemilik nama lengkap Dewi Murya Agung itu mengaku sudah terbiasa mengalaminya. ”Saya nggak khawatir. Aksi yang positif, saya yakin hasilnya pun akan positif. Selama saya kerja dengan tulus, pasti hasilnya positif. Di sini saya ingin meluruskan cerita-cerita yang sudah menjadi legenda, ingin memberi motivasi kepada masyarakat karena mereka kadang menyalahgunakan sesuatu yang mistis,” tuturnya.
Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, putri pasangan M. Aidil dan Sri Muna itu sudah punya penangkalnya. ”Ada pisang, jenang putih dan merah, damar kumbang dan tawon. Itu saya makan dan itu mujarab. Itu dari keluarga turun temurun,” terangnya. (ash)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tantri Kotak Ingin Lagu Islami
Redaktur : Tim Redaksi