Dewi Perssik, Nita Thalia dan Nassar Goyang Terlalu Heboh, Acara ini Kena Tegur KPI

Rabu, 27 Januari 2021 – 05:17 WIB
Dewi Perssik. Foto: Instagram/dewiperssikreal

jpnn.com, JAKARTA - Acara Pagi Pagi Ambyaaar yang tayang di Trans TV mendapat teguran tertulis dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Ini setelah program bergenre variety show yang tayang mulai 08.30 WIB itu kedapatan melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) KPI tahun 2012.

BACA JUGA: Dijodohkan dengan Putra Mendiang Syekh Ali Jaber, Wirda Mansur Bilang Begini

Adapun bentuk pelanggaran itu berupa adegan joget secara atraktif dan berlebihan yang dilakukan oleh host Dewi PerssikNita Thalia dan Nassar.

Ketiganya berjoget dengan menonjolkan bagian dada dan bokong, mengangkang dan di atas ketinggian crane yang dapat membahayakan.

BACA JUGA: Pengakuan Melaney Ricardo yang jadi Mak Comblang Hubungan Kalina Ocktaranny & Vicky Prasetyo

Dilansir dalam laman resmi KPI, Wakil Ketua KPI Pusat Mulyo Hadi Purnomo mengatakan adegan seperti itu tidak pantas ditayangkan.

Apalagi waktu penayangannya mestinya ramah terhadap anak. Ditambah lagi bertepatan dengan jam anak-anak belajar atau sekolah yang saat ini berlangsung dari rumah.

BACA JUGA: Diprotes Netizen Karena Mengaku Ustaz, Aldi Taher Merespons Begini

“Seharusnya, adegan seperti ini tidak perlu ada selain karena tidak bernilai dan tidak bermanfaat, juga ada unsur sensualitas sekaligus membahayakan. Yang kami takutkan hal ini memberi pengaruh buruk terutama bagi anak-anak yang menyaksikannya. Pada akhir 2020 program ini pernah dievaluasi dalam pembinaan oleh KPI Pusat. Namun hingga program ini diputuskan belum ada perubahan yang signifikan,” jelas Mulyo di kpi.go.id, Senin (25/1).

Berdasarkan keterangan dalam surat teguran yang sudah dilayangkan KPI Pusat ke Trans TV pada Selasa (19/1) lalu. Adegan tersebut telah mengabaikan delapan pasal dalam P3SPS KPI.

Selain tidak memperhatikan aspek perlindungan anak dan remaja, adegan itu dinilai mengindahkan norma kesopanan dan kesusilaan.

“Meskipun acara ini untuk hiburan, harus juga berisikan hal yang bernilai pendidikan dan ilmu pengetahuan, nilai sosial dan budaya, budi pekerti, apresiasi estetik, dan dapat menumbuhkan rasa ingin tahu remaja tentang lingkungan sekitar. Joget energik ada banyak ragam yang masih memperhatikan kesopanan dan kepantasan,” tutur Mulyo.

Mulyo juga mengingatkan, tayangan untuk remaja dilarang menampilkan muatan yang mendorong mereka belajar tentang perilaku yang tidak pantas atau membenarkan perilaku yang tidak pantas tersebut sebagai hal yang lumrah dalam kehidupan sehari-hari.(chi/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler