Undang-undang baru yang diajukan oleh Pemerintah Australia Barat memungkinkan pengemudi yang menyebabkan kecelakaan fatal karena lengah atau ceroboh ketika mengemudikan kendaraannya akan dipenjarakan. Sejumlah pengamat menilai aturan ini terlalu berlebihan.Saat ini Australia Barat sebenarnya sudah memiliki aturan sanksi hukum yang cukup berat untuk bagi pengemudi ugal-ugalan dan mengemudi yang membahayakan orang lain dibawah UU Keselamatan Jalan. Namun Pemerintah Negara Bagian Australia Barat hendak menciptakan UU baru untuk menghukum pengemudi yang ceroboh yang menyebabkab kematian, cacat tubuh maupun melukai tubuh orang lain. Contoh kecerobohan yang dimaksud adalah mengemudi sambil mengganti saluran radio, memakai make up, minum kopi atau menengok ke belakang untuk berbicara dengan penumpang di kursi belakang. Menteri Keselamatan Jalan, Liza Harvey mengatakan pengemudi yang ceroboh sangat berbahaya. "Sikap ceroboh ketika berkendara di jalan dapat membunuh orang lain,’ katanya. "Ketika Anda mengemudi dan Anda tidak memperhatikan sekeliling, maka Anda bisa saja menabrak pesepeda atau menabrak pejalan kaki,” "Jadi UU ini soal bagaimana membuat para pengemudi agar selalu waspada dan focus ketika membawa kendaraannya dan memperhatikan sekeliling serta tidak terganggu konsentrasinya,” "Ini bukan rezim hukuman wajib, ini hanya penerapan hukuman maksimal yang baru saja,” "Kami belum menentukan sanksi hukum apa yang nanti akan dijatuhkan tapi kami akan menyerahkan hal itu pada kebijaksanaan pengadilan untuk menentukan tingkat kesalahan dari pengemudi yang ceroboh itu,’ katanya. Namun hakim di Perth, Linda Black dari Asosiasi hakim Australia Barat mengatakan UU baru yang diusulkan yang masih sedang disusun ini justru dapat menyebabkan pengemudi yang baik bisa dijatuhi hukuman berat. "Kurangnya perhatian sesaat adalah bagian dari kehidupan – hal itu umum terjadi di jalan, sama halnya ketika kita menumpahkan kopi di cafe,’ katanya. "Jadi pemikiran kalau Anda bisa dipenjarakan hanya karena kurang perhatian sesaat saja itu sangat mengerikan,” "Faktanya perbuatan Anda mungkin saja menyebabkan kejadian ekstrim yang tidak biasa tapi itu tidak berarti hukum kita harus memperlakukan Anda dengan cara yang sangat serius seperti itu,” "Yang dilakukan oleh pengadilan kita adalah melihat perbuatan Anda – apa sebenarnya yang Anda lakukan dan hukuman apa yang pantas Anda dapatkan atas perbuatan itu,” tegasnya. Tom Davies seorang pria warga Perth yang menginisiasi kampanye trauma di jalan Enough is Enough empat tahun lalu setelah remaja berusia 17 tahun tewas tertabrak mobil. Meski kampanyenya menyasar orang yang mengemudi dalam keadaan mabuk, namun menurutnya mengemudi dengan ceroboh sangat berbahaya karenanya dia mendukung UU yang diusulkan pemerintah Australia Barat. "Ketika kita mengemudikan kendaraan hanya ada satu hal yang perlu kita lakukan yaitu fokus mengemudikan kendaraan,” tegasnya. "Realitasnya perhatian Anda tidak lagi ke jalanan padahal seharusnya perhatian Anda terpaku pada kemudi dan apa yang terjadi disekeliling Anda,’ Dibawah UU yang ada saat ini, pengemudi yang ceroboh hanya dikenakan sanksi maksimum berupa denda $600. Dan menurut Davies sanksi hukum itu tidak cukup. Pemerintah Australia Barat berencana membawa UU baru ini ke parlemen sebelum akhir tahun mendatang.
BACA JUGA: Dua Sekolah Keperawatan Terbesar di Australia Diduga Paksakan Kelulusan Mahasiswa Bermasalah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Sejumlah Penyebab Warga Australia Bergabung ISIS