Di Balik Kesuksesan Vietnam Lolos 8 Besar Piala Asia 2019

Kamis, 24 Januari 2019 – 06:08 WIB
Vietnam lolos ke 8 Besar Piala Asia 2019 setelah menang adu penalti dari Yordania. Foto: AFP

jpnn.com - Vietnam menjadi satu-satunya tim asal Asia Tenggara yang lolos delapan besar Piala Asia 2019. Meski di perempat final sudah ditunggu Jepang, pencapaian tim berjuluk Naga Emas ini tetap luar biasa.

---

BACA JUGA: Profil Singkat 8 Negara yang Lolos Perempat Final Piala Asia 2019

Jalan-jalan utama Hanoi penuh sesak oleh manusia pada Minggu (21/1) malam waktu setempat. Dilaporkan Nhan Dan sekitar seribu orang memerahkan jalanan di ibukota Vietnam itu dan bersuka cita atas kelolosan Vietnam ke perempat final Piala Asia 2019 hingga dini hari.

Vietnam melangkah ke delapan besar usai menang adu penalti dengan skor 4-2 atas Jordania di Stadion Al Maktoum Dubai. Di waktu normal yang kemudian dilanjutkan babak tambahan Que Hoc Hai dkk bermain seri 1-1.

BACA JUGA: Korea dan Qatar Ketemu di Perempat Final Piala Asia 2019

“Kita menyaksikan perjuangan dan spirit yang luar biasa dari seluruh tim Vietnam. Tenpa lelah mereka berjuang di lapangan untuk negara ini,” puji Perdana Menteri Vietnam Nguyen Phuan Phuc seperti dikutip Nhan Dan.

ESPN menulis negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Indonesia seharusnya belajar atas kesuksesan Vietnam ini. Selain Thailand yang punya konsistensi berprestasi di kancah Asia, maka Vietnam menjadi negara kedua di Asia Tenggara ini yang prestasinya melejit belakangan ini.

BACA JUGA: Gol Penalti di Menit 103 Antar UEA ke Perempat Final Piala Asia 2019

Dalam dua tahun belakangan, pencapaian timnas Vietnam baik tim U-20, U-23, sampai senior, luar biasa. Pada Piala Dunia U-20 2017 di Korsel, Vietnam menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara di kompetisi itu.

Meski jadi juru kunci grup E di bawah Prancis, Selandia Baru, dan Honduras, Vietnam bisa mencuri satu poin dengan menahan seri Selandia Baru tanpa gol (22/5/2017).

Setahun kemudian di Piala AFC U-23 di Tiongkok, Vietnam melejit hingga final. Dalam perjalanan menuju laga final, lawan-lawan yang ditumbangkan Vietnam bukan tim kacangan.

Di fase grup, Vietnam sanggup menang 1-0 atas Australia (14/1/2018). Lalu di babak delapan besar dan semifinal, Vietnam menang atas Iraq dan Qatar. Kedua kemenangan itu dicapai lewat adu penalti. Di partai final, Vietnam memaksa Uzbekistan bermain sampai waktu tambahan meski akhirnya kalah 1-2.

Setelah kegagalan di Piala AFC U-23 awal tahun lalu, Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) melampiaskannya di level regional Asia Tenggara. Desember lalu, Vietnam menahbiskan diri sebagai juara AFF 2018.

Esquire membeberkan sepak bola Vietnam sekitar 2012 lalu padahal dalam kondisi terpuruk. Tokoh berpengaruh sepak bola Vietnam yang juga pebisnis Nguyen Duc Kien dihukum 30 tahun karena penggelapan pajak dan perdagangan ilegal.

Tumbangnya Duc Kien ini kemudian digantikan konglomerat Vietnam Hoang Anh Gia Lai sebagai tokoh yang membangkitkan sepak bola Vietnam. Gia Lai yang juga pemilik klub V-League Hoang Anh Gia Lai (HAGL) FC menggandeng dua Akademi Sepak Bola dari dua negara kiblat sepak bola Eropa. Yakni Akademi Arsenal (Inggris) dan Akademi JMG (Prancis).

Kerjasama HAGL dengan kedua akademi tersebut sudah berlangsung sejak 2007 lalu. Lima pemain HAGL pun menjadi tulang punggung Vietnam di Piala Asia ini. Sebut saja Luong Xuan Truong, Nguyen Van Toan, Nguyen Cong Phuang, Nguyen Phong Hong Duy, dan Tran Minh Vuong.

“HAGL sangatlah representatif sebagai salah satu akademi terbaik Vietnam atau malah Asia saat ini. HAGL terletak di luar kota Pleiku, terletak di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1.000 mdpl yang membuat pemain terbiasa berlatih di area yang tipis oksigen,” tulis Esquire.

“Dengan lokasi di area pegunungan dan jauh dari manapun pemain-pemain muda Vietnam ini hanya hidup untuk sepak bola,” tambah Esquire.

Pada setiap tahun, ribuan pesepak bola muda Vietnam dari mulai sembilan tahun hingga 15 tahun mendaftar untuk masuk Akademi HAGL. Seleksi ketat dengan fasilitas lengkap seperti mes, lapangan, area kebugaran, dan kolam renang dalam satu lokasi membuat pesepak bola Vietnam berbondong-bondong ikut seleksi.

Salah satu produk Akademi HAGL paling ternama adalah Nguyen Cong Phuong. Cong Phuong yang disebut 'Messi-nya Vietnam' itu punya skill istimewa dalam dribbling serta trik-trik mirip pemain Barcelona itu. (dra)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Juara Bertahan Tembus Perempat Final Piala Asia 2019 Lewat Drama Adu Penalti


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler