Di Depan Jasad Cucunya, Nenek Histeris: Dia Tidur!

Sabtu, 04 Maret 2017 – 09:14 WIB
USAP KEPALA. Salah seorang keluarga korban mengusap kepala jenazah Willy Candra di rumah neneknya Jenah di Dusun Kais, Desa Peniti, Jumat (3/3) pukul 15.00. foto: ABDU SYUKRI/ Rakyat Kalbar/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Nila tidak mampu menahan kepedihan saat melihat jasad cucu laki-lakinya, Willy Candra yang masih berumur tiga tahun empat bulan, hendak dimasukkan ke peti jenazah di rumah besannya, Jenah di kampung Kais, Desa Peniti, Sekadau Hilir, Sekadau, Kalbar, Jumat (3/3) pukul 17.30.

Dia histeris dan terus berteriak di depan jenazah. “Bangun bang, bangun,” kata Nila sembari beruai air mata.

BACA JUGA: Ibu Anak Tercebur ke Bekas Galian Tambang, Innalillahi

Nila tidak percaya sang cucu meninggal begitu cepat. Ia meyakini cucunya hanya tidur. “Dia bah tidur. Tidak mati,” teriak Nila.

Nila tampak belum bisa menerima kepergian sang cucu. Terlebih selama ini, sang cucunya yang selalu menemaninya tidur malam di kediamannya di Dusun Peniti. “Siapa yang nemani nenek tidur,” tambah Nila lagi.

BACA JUGA: Tergelincir, Ibu dan Anaknya Tenggelam di Bekas Galian

Kesedihan Nila terjadi sesaat setelah mengetahui sang cucu meninggal dunia, karena tenggelam di Sungai Kapuas. Korban diperkirakan tenggelam sekitar pukul 15.00 di Dusun Kais.

Tenggelamnya Willy bermula saat dia bersama ayahnya, Ahie, 30 dan ibunya Yuni, 28 pergi menginap ke rumah sang nenek, Jenah di Dusun Kais.

BACA JUGA: Terpeleset di Kolam Renang, Bu Tuty Meninggal Dunia

Rumah sang nenek kebetulan berada di bantaran Sungai Kapuas sekitar lima meter dari bibir sungai.

“Waktu kejadian, ibu korban sedang mandi di dalam jamban. Tanpa sepengetahuan ibunya, ternyata korban yang sebelumnya berada di rumah, menyusul ke sungai,” tutur AKP Muhadi, Kapolsek Sekadau Hilir kepada Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group) di rumah duka, Jumat petang.

Karena masih bawah umur, diduga korban tercebur ke sungai saat melewati titian untuk menuju jamban. Apalagi saat kejadian, tidak ada warga yang melihat.

Menurut keterangan warga, sebelum ibunya mandi ke sungai, Willy bermain bersama sang ayah di rumah.

Tanpa sepengetahuan penghuni rumah, korban malah menyusul ibunya ke sungai.

“Selesai mandi, ibunya pun pulang ke rumah dan melihat sang anak tidak ada. Mereka kemudian mencari ke sekeliling rumah hingga ke belakang, takut korban bermain di belakang rumah,” papar Muhadi.

Kebetulan rumah nenek korban berada jauh dari pemukiman warga lainnya. Sekeliling rumah masih hutan belantara dan perkebunan karet.

Willy tak juga ditemukan. Ahie pun berfirasat lain. Ayahnya mencari di sungai.

“Setelah melakukan penyelaman di sekitar daerah titian ke jamban, ternyata benar anaknya jatuh ke sungai,” lanjut Muhadi.

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Murni meninggal karena tenggelam,” tambah Muhadi.

Hamdani, warga Desa Peniti mengaku mendengar kehebohan di rumah nenek korban.

“Saya awalnya berpikir ada yang kelahi. Tapi setelah saya menyeberang, baru tahu kalau ada anak tenggelam,” kata Hamdani yang rumahnya dibatasi Sungai Kapuas dengan rumah nenek korban.

Hamdani mengaku, saat datang ke rumah sang nenek, korban sudah ditemukan. “Ayahnya sendiri yang menyelam,” ujar Hamdani. (bdu)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ternyata Menangis Bisa Bikin Sehat, Ini Faktanya


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler